Bunayatii Shofiyyah

Minggu, 15 November 2009

Bahaya Mencintai Dunia

Asalamu’alaikum
Pembaca yang budiman , Banyak sekali ayat ataupun hadits-hadits Rasulullah Sholallohu'alaihi Wassalam , yang menyatakan tentang perbandingan antara keutamaan dan kenikmatan kehidupan akhirat dan kehidupan dunia, yang mana akan didapati betapa jauhnya kemuliaan diantara keduanya, bahkan tidak sedikit akan adanya celaan terhadap kehidupan dunia. Akan tetapi celaan tersebut tidaklah ditujukan kepada siang dan malamnya, bumi tempat dunia ini berada, lautan, sungai-sungai, hutan dan yang lainya karena semua itu adalah nikmat Allah bagi hamba-hambaNya, tetapi celaan itu ditujukan kepada polah tingkah anak Adam dan penghuninya terhadapnya. Allah Ta"ala berfirman dalam Qur’an Surat Al-Hadid ayat ke 20,
yang artinya , "ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan, senda gurau yang melalaikan, perhiasan, saling berbangga diri diantara kalian dan saling berlomba untuk memperbanyak harta dan anak".

Dunia ini hanyalah jalan menuju surga dan neraka, tempat manusia mengumpulkan perbekalan untuk menuju kehidupan abadi, dan bertemu Allah Ta"ala Sang Pencipta alam semesta, Yang akan menilai dan menerima bekal tersebut serta mengganjarnya, jika baik maka nikmat surga yang akan ia dapatkan dan jika buruk maka azdab yang pedihlah yang akan dirasakan.

Dan Pembaca , Berikut adalah diantara sikap manusia Terhadap Kehidupan Dunia !
Yang Pertama yakni Orang-orang yang mengingkari adanya negeri pembalasan setelah alam dunia. Dalam hal ini Allah Ta"ala berfirman:"Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, merasa puas dengan kehidupan dunia dan merasa tentram dengan kehidupan itu serta orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami , mereka itu tempatnya adalah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan". (Qur’an Surat Yunus ayat 7)

Kemudian yang Kedua adalah Orang-orang yang meyakini adanya alam pembalasan setelah kematian. Merekalah orang-orang Yang mengikuti para Rasul. Dalam hal ini mereka tergolongkan menjadi tiga, yaitu:
• Zhalimun linafsih, orang yang menzhalimi diri sendiri. Bagi mereka dunia adalah segalanya, terbuai oleh keindahannya yang menipu. Mereka ridha, murka, setia (berwala’) dan benci (bara’) karena tendensi dan motivasi dunia semata. Mereka beriman kepada akhirat secara global tetapi mereka tidak mengerti tujuan hidup didunia, bahwa tidak lain ia adalah suatu tempat untuk berbekal menuju kehidupan berikutnya.
• Muqtashid, mereka adalah orang-orang yang menikmati dunia dari arah yang dibenarkan, mubah. Mereka melaksanakan seluruh yang wajib, akan tetapi membiarkan dirinya bersenang-senang dengan kenikmatan dunia. Mereka tidak mendapatkan hukuman akan tetapi derajat mereka rendah. Umar bin Khattab berkata : "Seandainya derajat surgaku tidak dikurangi pasti aku akan menantang kalian dalam hal kehidupan dunia. Tetapi aku mendengar Allah mencela suatu kaum dalam firman-Nya yang artinya :"Kalian sia-siakan rezki kalian yang baik-baik hanya untuk kehidupan didunia saja dan kalian bersenang-senang dengannya". (QS Al-Ahqaf : 20)
• Dan Sabiqun bil khairat bi idznillah . Mereka adalah orang-orang yang paham tujuan dari dunia dan beramal sesuai dengannya. Mereka mengerti bahwa Allah menempatkan hamba-hambaNya dinegeri ini untuk diuji, siapa yang paling baik amalnya, yang paling zuhud kapada dunia dan paling cinta kepada akhirat. Firman Allah Ta"ala :"Dan sesungguhnya Kami jadikan apa saja yang ada dimuka bumi ini sebagai hiasan baginya, supaya kami uji siapa diantara mereka yang paling baik amalnya". (QS Al-Kahfi : 7). Golongan yang ketiga ini merasa cukup dengan mengambil dunia sekadar sebagai bekal seorang musafir.

Adapun inti dari pembahasan kita kali ini adalah mengenai Bahaya Mencintai Dunia !
Pembaca , Cinta dunia akan melengahkan seseorang dari cinta kepada Allah Ta"ala dan berdzikir kepadaNya, barang siapa dilengahkan oleh harta bendanya dia termasuk dalam kelompok orang-orang yang merugi. Dan hati, jika telah lalai dari dzikrullah, pasti akan dikuasai setan dan disetir sesuai kehendaknya. Setan akan menipunya sehingga ia merasa telah mengerjakan banyak kebaikan padahal ia baru melakukan sedikit saja atau bahkan tidak melakukannya sama sekali.
Abdullah bin Mas’ud pernah berkata :"Bagi semua orang dunia ini adalah tamu, dan harta itu adalah pinjaman. Setiap tamu pasti akan pergi lagi dan setiap pinjaman pasti harus dikembalikan". Ulama yang lain berkata :"Cinta dunia itu pangkal dari segala kesalahan dan pasti merusak agama ditinjau dari berbagai sisi, diantaranya :
• Pertama; berakibat pengagungan terhadap dunia secara berlebihan, padahal ia di sisi Allah sangatlah remeh, adalah termasuk dosa yang sangat besar mengagungkan sesuatu yang di anggap remeh oleh Allah.
• Kedua; Allah telah melaknat, memurkai dan membencinya, kecuali yang ditujukan untuk Allah. barang siapa mencintai sesuatu yang telah dilaknat, dimurkai dan dibenci Allah berarti ia menyediakan diri untuk mendapat siksa dan kemurkaan dari Allah
• Ketiga; orang yang cinta dunia akan lebih cenderung menjadikannya sebagai tujuan akhir dari segalanya, sehinggga ia terjatuh dalam kesalahan, yaitu menjadikan sarana sebagai tujuan dan berusaha untuk mendapatkan dunia dengan amalan akhirat. Allah Ta"ala berfirman " Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, maka Kami penuhi balasan pekerjaan-pekerjaannya di dunia dan mereka tidak akan dirugikan sedikitpun. Tetapi di akhirat tidak ada bagi mereka bagian selain neraka. Dan sia-sialah apa-apa yang mereka perbuat di dunia dan batallah apa-apa yang mereka amalkan". (QS. Hud : 15-16) demikianlah bahwa cinta dunia dapat menghalangi seseorang dari pahala, merusak amal, bahkan bisa menjadikannya orang yang pertama kali masuk neraka.
• Keempat; mencintai dunia akan menghalangi seorang hamba dari aktivitas yang bermanfaat untuk kehidupan akhirat, ia akan sibuk dengan apa yang dicintainya. Ada yang disibukkan oleh kecintaannya dari iman dan syari’at, dari kewajiban-kewajiban yang seharusnya ia laksanakan, atau dalam waktu yang tidak tepat, atau hanya sebatas pelaksanaan lahiriahnya saja, paling tidak kecintaanya terhadap dunia akan melalaikan hakikat kebahagiaan seorang hamba yaitu kosongnya hati selain untuk mencintai Allah dan diamnya lisan selain berdzikir kepadaNya, juga ketaatan hati dan lisan dengan Rabbnya.
• Kelima; berlebihan mencintai dunia akan menjadikan harapan utama pelakunya ketika hidup adalah dunia itu sendiri.
• Keenam; orang yang berlebihan mencintai dunia adalah manusia dengan adzab yang paling berat. Mereka disiksa di tiga negeri; di dunia, di alam barzakh, dan di akhirat. Didunia mereka di adzab dengan kerja keras untuk mendapatkannya dan persaingan dengan orang lain. Adapun di alam barzakh mereka diazab dengan perpisahan dengan kekayaan dunia dan kerugian yang nyata atas apa yang mereka kerjakan. Di sana tidak sesuatupun yang menggantikan kedudukan kecintaannya kepada dunia, kesedihan, kedukaan, dan kerugian terus-menerus mencabik-cabik ruhnya, seperti halnya cacing dan belatung melakukan hal yang sama kepada jasadnya, demikianlah pecinta dunia akan di azab dikuburnya, dan juga pada hari akhirat nanti yaitu pada hari pertemuan dengan Rabbnya. Allah Ta"ala berfirman yang artinya :"Janganlah engkau ta’jub dengan harta dan anak-anak mereka. Sesungguhnya Allah menghendaki untuk menyiksa mereka dengannya dalam kehidupan dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka sedang mereka dalam keadaan kafir". (QS. a-Taubah : 55)
Menafsirkan ayat diatas sebagian ulama salaf berkata :"Mereka diazab dengan jerih payah dan kerja keras dalam mengumpulkannya. Nyawa mereka akan melayang karena cintanya dan mereka menjadi kafir karena tidak menunaikan hak Allah sehubungan dengan kemegahan dunia itu".
• Ketujuh; orang yang rindu dan cinta kepada dunia sehingga lebih mengutamakannya dari pada akhirat adalah makhluk yang paling tidak mengerti, bodoh, dungu dan tidak berakal. Karena mereka lebih mendahulukan khayalan dari pada sesuatu yang hakiki, mendahulukan impian daripada kenyataan, mendahulukan kenikmatan sesaat daripada kenikmatan abadi dan mendahulukan negeri yang fana dari pada negeri yang kekal selamanya. Mereka menukar kehidupan yang kekal itu dengan kenikmatan yang semu. Manusia yang berakal cerdas (baca : bertaqwa) tentunya tidak akan tertipu dengan hal semacam ini.

Akhirnya Pembaca , sebagaimana sempat kita singgung juga diedisi sebelumnya bahwa ,Sesuatu yang paling mirip dengan dunia adalah bayang-bayang, yang mana ia disangka memiliki hakikat yang tetap padahal tidak demikian. Dikejar untuk digapai, sudah pasti tidak akan pernah sampai.
Selain itu Dunia juga sangat mirip dengan ‘FATAMORGANA’, orang yang kehausan menyangkanya sebagai air, padahal jika ia mendekatinya ia tidak akan mendapati sesuatu pun. Justru yang ia dapati adalah Allah Ta"ala dengan hisabNya, dan Allah sangat cepat hisabNya.

Maka Dari itu pembaca , marilah kita berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, untuk meraih ridha Allah Ta"ala, surgaNya dan apa-apa yang telah dijanjikanNya serta keutamaan-keutamaan di alam akhirat yang kekal abadi, yang mana Allah Ta"ala telah menegaskan dalam firmanNya bahwa :"Dan kehidupan akhirat itu adalah lebih baik dan lebih kekal".(QS. al-A’laa: 17), jangan sampai kita tertipu oleh tipu daya setan yang senantiasa menggoda anak cucu adam agar tergelincir, sehingga terjerumus kepada kesesatan, penyimpangan, memperturutkan segala keinginan hawa nafsu sehingga lupa hak-hak Allah Ta"ala yang harus ditunaikan serta lupa dari kenikmatan-kenikmatan yang tak pernah terlihat oleh pandangan mata, tak pernah terdengar oleh telinga dan tak pernah terbayangkan dalam benak hati manusia. Itulah kenikmatan yang Allah Ta"ala janjikan bagi hamba-hambaNya yang mendapatkan rahmat dariNya. Wallahu a’lam.

Label:

Hakikat Cinta Dunia 2

Pembaca , telah kita ketahui bahwa Dunia dengan segala kenikmatanya bila dibandingkan dengan akhirat dan seluruh kenikmatanya adalah seperti setetes air dilaut . kemudian Harta dan segala pernik dunia sama sekali tidak bisa menyamai apapun yang ada diakhirat . sebagaimana sabda Nabi Sholallohu'alaihi Wassalam riwayat Muslim bahwa ,
“Demi Allah , tidaklah dunia diakhirat kecuali seperti salah seorang diantara kalian memasukan jari-jari yang ini , seraya menunjukan dengan jari telunjuknya , dilautan . maka hendaklah dia melihat ,seberapakah air yang menempel dijarinya itu “

Dan sebagaimana firman Allah Ta’ala Di Qur’an Surat al Hadid ayat ke 20 , Meskipun Dunia ini penuh kenikmatan , namun ia terbatas keabadianya ,sedikit pula keindahanya ,dan cepat sirna .

Yang artinya , Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

Oleh Karena itu, Allah memerintahkan kita supaya berlomba dan bersegera beramal sholeh untuk akhirat ,sebagaimana terdapat dalam Firmanya di Qur’an surat al Hadid ayat ke 21 ,


     •                      

Yang artinya . Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar.


Dan Pembaca yang budiman , Setiap manusia dimuka bumi ini berada dalam salah satu dari dua keadaan . yang pertama adalah , dalam posisi beriman , bertakwa ,dan melakukan perbaikan,serta memakmurkan akhirat dengan amal sholehnya . Atau yang Kedua ,yaitu posisi kafir , lagi berbuat kerusakan , makan dan minum , serta memakmurkan dunia yang fana ini .

Jika kita tidak mendapati manusia pada posisi pertama dengan amalanya , maka kita akan mendapatinya pada tempat yang kedua . sedang Perumpamaan dua jenis manusia itu adalah seperti bintang yang terbenam dengan bintang yang memancarkan sinarnya , dan diantara dua bintang itu terdapat kedudukan yang berbeda satu dengan yang lainnya .

Kemudian pembaca , Dunia ini Ibarat Lautan yang Harus diseberangi agar manusia bisa sampai kepesisir yang merupakan tempat tinggal dan tanah kelahiran mereka . Tidaklah mungkin melewati lautan itu kecuali dengan menggunakan kapal keselamatan , dalam hal ini adalah ketaatan kepada Allah dan RasulNya .

Dan Allah mengutus para Rasul agar umat manusia mengetahui cara menggunakan kapal keselamatan itu . Allah memerintahkan umat itu untuk membuat dan menaiki kapal tersebut , bangkit dan menaikinya hingga sampai ke tujuan dan sampai pada apa yang mereka cintai .

Namun Bagi Orang yang menolak kebenaran atau ingkar alias kafir terhadap apa yang dibawa oleh para Rasul tersebut , maka sulit bagi mereka untuk membuat dan menaiki kapal itu . bahkan Mereka malah berkata “kita akan menyelam kedalam laut dan bila kita tidak mampu lagi maka kita akan berenang “Mereka itu tidak lain dan tidak bukan adalah para pemburu dunia yang menyelam kedalam laut . dan ketika mereka sudah tidak kuat lagi , merekapun berenang hingga akhirnya mereka tenggelam ,dan menemui penyesalan abadi .

Mereka itu juga adalah Orang-orang yang dihadapkan dengan neraka ,dan mereka dihina ditempat itu Sebagaimana firma Allah ta’ala di qur’an Surat al Ahqof ayat ke 20 ,


Yang artinya Dan (Ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): "Kamu Telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu Telah bersenang-senang dengannya; Maka pada hari Ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan Karena kamu Telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan Karena kamu Telah fasik".


Demikianlah Dunia adalah Harta benda yang menipu . Sudah berapa banyak manusia yang telah dibunuh dan dicelakakan olehnya ?Dan Orang yang merasa tenteram dengan dunia ,terbujuk oleh kenikmatanya ,rela dengan nafsunya ,maka keindaha dunia itu akan melalaikannya dari akhirat ,ia pun menikmatinya seperti binatang ternak sedangkan bagianya diakhirat adalah siksa yang pedih , karana kesombonganya terhadap kebenaran ,ucapanya yang bathil ,amalanya yang salah ,dan kedustaanya kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala .

Selanjutnya pembaca , Perumpamaan lainnya dari dunia ini adalah seperti biji-bijian yang disebar ditanah , dimana sebagian bijinya diletakan ditengah sebuah jarring jebakan ,sedangkan biji-biji yang lain disebar disekitarnya . Setelah itu datanglah burung-burung yang mencari makanan . diantara burung-burung itu ada yang rela dengan makanan yang ada dalam jaring ,lantas mengambil secukupnya dan berlalu , maka burung itu pun selamat . Adapula burung yang berperilaku buruk ,ia ingin mengambil sebagian besar biji-biji itu dan terbang ketengah ,sehingga ia terperangkap dalam jaring .

Dan sayangnya itulah gambaran dari Mayoritas atau sebagian besar dari manusia , mereka Asyik menceburkan diri kedalam dunia , hingga mereka menjadikan dunia sebagai tujuan hidup dan berdesak-desakan seperti serangga yang mengerumuni cahaya dimalam hari .

Yang mana Perumpamaan tersebut adalah sebuah perumpamaan yang telah disampaikan oleh Nabi Sholallohu'alaihi Wassalam melalui sabdanya berikut ini bahwa ,
“Sesungguhnya perumpamaan diriku dengan umatku adalah seperti seorang laki-laki yang menyalakan api , lalu api itu menjadikan binatang melata dan belalang jatuh kedalamnya . lantas aku menarik pakaian kalian agar kalian tidak terjatuh kedalam api akan tetapi kalian menceburkan diri kedalamnya “ ( Hadist riwayat Bukhori dan muslim )

Perumpamaan lainya lagi , yakni bahwa Setiap orang didunia ini adalah tamu , hartanya adalah pinjaman . Tamu akan segera pergi ,dan pinjaman akan dikembalikan .

Masih tentang Perumpamaan dunia bahwa dunia adalah seperti seorang yang menyiapkan dan menghias rumah ,dia meletakan semua perabot didalamnya .setelah itu ,dia mengundang semua manusia kerumahnya . setiap tamu yang dating dipersilakanya duduk dikarpet empuk sedangkan disekitarnya dihiasi wadah-wadah megah , makanan dan minuman ,lengkap dengan para pelayan yang siap melayani para tamu .

Nah pembaca terkait dengan perumpamaan bahwa setiap orang didunia adalah tamu , maka Orang yang beruntung akan menyadari bahwa semua yang ada dihadapanya , budak dan pelayan yang ada dirumah itu adalah milik tuan rumahnya . diapun menikmati semua perabot dan sajian selama dirumah itu namun hatinya tidak condong kepada semua itu ,apalagi punya niatan untuk memilikinya .Sebab dimata tuan rumah ia hanya bersetatus sebagai tamu . Dia akan duduk setelah dipersilakan ,diapun akan memakan apa yang dihidangkan ,dia tidak akan menanyakan mengenai apa yang ada dibalik semuanya . Dia merasa cukup dengan apa yang dinikmatinya , kemudian mengenali tuan rumah dan kemurahan hatinya , Diapun masuk dalam keadaan terhormat ,menikmati semuanya penuh kemuliaan ,meninggalkan rumah itu juga dalam keadaan terhormat , tuan rumahpun tidak akan mencelanya .

Adapun orang yang merugi dia akan berpikir untuk bisa tinggal di tempat itu ,menguasai perabot yang ada ,berlaku sesuka hatinya ,memilih tempat duduk seenaknya ,memindah dan mengganti perabotan ,mengubahnya sesuai selera ,dan setiap kali tuan rumah memberi hidangan makanan dia berkata dalam hati bahwa semua hidangan itu memang miliknya ,tuan rumah memang dengan sengaja menghidangkan untuk dirinya , bukan untuk orang lain . maka Bisa dipastikan bahwa tuan rumah memperhatikan tingkah laku tamu yang seperti itu ,namun sifat pemurahnya mencegah dirinya untuk mengusir si tamu .
Tatkala tamu tadi bersikap seolah benar-benar sebagai pemilik rumah dengan segala isinya . Maka tuan rumah pun memerintahkan para pembantunya untuk mengeluarkan sitamu dengan paksa ,dan mengambil kembali semua benda yang diambi dari rumahnya .pada akhirnya ,tamu tadi tidak bisa membawa serta satu benda pun dari rumah itu . dia dibenci oleh tuan rumah ,terhina dihadapanya ,juga dihadapan para pelayan juga para budaknya . Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman dalam qur’an surat Qof ayat ke 37 ,

•             

Yang artinya Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pembacaannya,sedang dia menyaksikannya.

Demikianlah Pembaca , Dunia ini seperti bayangan manusia itu sendiri ,manusia tidak mungkin bisa mengejarnya meskipun dia terus memburunya sepanjang masa . Dan Allah Subhanahu Wa ta'ala menciptakan dunia sebagai cobaan bagi hambanya , untuk mengetahui siapa yang condong kepada dunia hingga dunia itu membunuhnya . Dan Barang siapa menaati dan mengikuti petunjuk-Nya niscaya dia akan berbahagia didunia dan akhirat . Wallahu’alam . Wasalam .,

Label:

Hakikat Cinta Dunia

Pembaca yang budiman , pada kesempatan Kali ini kita akan berbicara mengenai Hakikat Dari cinta kepada Dunia .

Di dalam Qur’an Surat al Qiyamah ayat ke 20 sampai ayat ke 21 ,

       
Yang artinya , Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia,Dan meninggalkan (kehidupan) akhirat.

Nah Pembaca ,
Kecintaan pada Dunia menuntut adanya pengagungan dari orang yang mencintainya ,padahal dunia itu hina dalam pandangan Allah . Dan mengagungkan sesuatu yang dihina oleh Allah termasuk Dosa besar , karena dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan jannah bagi orang kafir .

Ya , Allah Melaknat dan membenci dunia , kecuali dunia yang diperuntukan BagiNya . Barangsiapa yang mencintai apa yang dilaknat oleh Allah maka ia benar-benar telah berhadapan dan menentang laknat dan murka Allah Subhanahu Wa ta'ala .

Kemudian Orang yang sudah terjangkiti oleh penyakit cinta dunia , ia akan menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya , bahkan ia berusaha untuk meraih dunia itu dengan amalan yang sebenarnya oleh Allah telah dijadikan sebagai sarana menuju kepadaNya dan Negeri akhirat . namun Dia membalik keadaan dan tujuan penciptaanya ,sehingga hatinya pun terbalik , jalan hidupnyapun mundur kebelakang , dan dia berjalan dalam kegelapan serta meninggalkan jalan hidayah juga cahaya, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ta’ala ,dalam Qur’an surat al Isra’ ayat ke 72 ,

           
Yang artinya , Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).


Sealain itu , Cinta dunia akan menghalangi seorang Hamba Dari Amalan yang manfaatnya akan kembali kepada dirinya kelak diakhrat , karena dia sibuk dengan apa yang dicintainya ,sehingga dia melalaikan bekal untuk akhirat .

Dalam Hal tersebut manusia bisa dikelompokan menjadi beberapa tingkatan ,
Tingkatan pertama adalah orang yang disibukan oleh dunia yang dicintainya ,sehingga melalaikan iman dan syariat Allah .
Kemudian yang kedua aadalah orang ang disibukan oleh dunia ,hingga meninggalkan kewajiban kepada Allah dan mengabaikan Hak mahluk Nya .Dia tidak melaksanakan kewajiban itu baik secara lahir maupun batin .
Dan Tingkatan yang ketiga atau yang terakhir yaitu Orang yang disibukan oleh kecintaanya dan meninggalkan sebagian besar kewajiban dan amalan sunnah .

Demikianlah , Tingkatan cinta dunia yang paling rendah adalah kecintaan yang menjadikan seseorang sibuk ,sehingga dia tidak mendapatkan kebahagiaan sejati ,justru yang dirasakan adalah kekosongan hati dari cinta kepada Allah dan lisan yang kering dari dzikrullah .


Pecinta Dunia mereka adalah manusia yang paling tersiksa ditiga negeri , yakni ,

Di dunia saat dia bersusah payah dan bersaing dengan budak dunia lainya .

Kemudian Di alam barzakh , yaitu dengan kehilangan dan penyesalan atas dunia karena kematian telah memisahkanya dari dunia yang dicintainya dan tidak mungkin lagi bisa bertemu denganya , sehingga munculah perasaan susah ,sedih,dan penyesalan dalam jiwa .

Dan Di alam kubur , yakni saat cacing dan binatang bumi menggerogoti jasadnya .

Dan Pembaca intinya adalah bahwa Barangsiapa mencintai dan mengutamakan dunia daripada akhirat , dia termasuk mahluk Allah yang merugi ,karena ia mengutamakan tempat berteduh yang akan segera sirna dari pada kenikmatan abadi ,mengutamakan negri yang akan musnah daripada negri yang kekal ,dia juga menjual kehidupan yang langgeng dan nyaman dengan kehidupan yang hanya seperti tidur dan mimpi .

Dunia adalah tempat menetap bagi orang yang tidak memiliki tempat tinggal dan harta bagi yang tidak berharta . Dunia hanya akan dikumpulkan oleh orang yang tidak mengharaf akhirat sebab dunia hanya negeri persinggahan bukan negeri tempat menetap yang abadi .

Dunia juga akan menjadikan orang yang mengagungkanya terhina . dan orang yang mengumpulkanya menjadi fakir . ia seperti racun yang dimakan oleh orang yang tidak mengetahuinya ,padahal racun itulah penyebab kematian .

Setiap kali pemburu dunia merasa bahagia denganya , maka dunia akan menampakan kehawatiran di pelupuk matanya . Dunia ibarat makanan yang membahayakan , sebab kelapangan didunia akan berujung pada kesempitan ,kenyamanan yang didapatkan melalui ujian dan cobaan ,tinggal didalamnya akan berakhir fana ,kebahagiaan dunia selalu bercampur dengan kesedihan ,kejernihanya ternoda oleh kekeruhan dan kehidupanya adalah kesulitan .Dunia sama sekali tidak memiliki nilai dan timbangan disisi Allah .

Orang yang tertipu dan menguasai dunia menyangka , bahwa dia sedang dimuliakan denganya , ia mengira bahwa Allah memuliakan dirinya dengan memberikan dunia kepadanya ,hingga dia lupa pada apa yang telah Allah perbuat Atas Nabi Muhammad Sholallohu'alaihi Wassalam saat beliau mengganjal perut beliau dengan batu , padahal beliau adalah pemimpin seluruh manusia , pernah pula tungku dapur beliau Sholallohu'alaihi Wassalam tidak menyala selama sebulan atau dua bulan . bahkan Nabi Muhammad Sholallohu'alaihi Wassalam telah Memutuskan tali Dunia dari dirinya ,menutup pintu-pintunya dan memilih sikap zuhud terhadap harta bendanya .

Dan tidaklah dunia bertahta dalam hati seorang hamba ,kecuali ia akan diuji dengan kesibukan yang sangat melelahkan dan didera kesulitan yang tidak berujung ,dipermainkan oleh kenginan yang tidak pernah habis .Dunia mengejar dan dikejar .Adapun pencari akhirat akan dicari oleh dunia hingga sempurna yang telah ditetapkan baginya didunia ,sedangkan pemburu dunia akan dituntut akhirat ,lalu kematian akan dating dan mencabut nyawanya .

Orang yang berakal adalah orang yang ridha dengan bagian yang sedikit asalkan agamanya selamat .sedangkan budak dunia rela menerima agama yang sedikit asalkan dunianya selamat .

Padahal ketika kematian sudah diambang pintu ,seseorang akan mendapati bahwa kecintaanya terhadap dunia menjadi sesuatu yang amat ia benci ia menjadi musibah dan keburukan ,sebagaimana dia mendapati makanan lezat setelah melalui proses pencernaan berakhir dilambung akhirnya menjadi tinja yang menjijikan .

Perumpamaan kesibukan pecinta dunia dengan kenikmatanya ,dan kelalaian mereka kepada kenikmatan akhirat adalah seperti kaum yang menaiki kapal , lalu sampailah mereka disebuah pulau .kemudian nahkoda kapal memberi kesempatan kepada para penumpang untuk turun dan menyelesaikan hajat mereka .tidak lupa nahkoda mengingatkan agar mereka berhati-hati dan memperingatkan bahwa kapal akan berangkat kembali . lantas para penumpangpun berpencar keseluruh penjuru pulau . hingga sebagian mereka segera menyelesaikan hajat dan bersegera kembali kekapal ,sehingga mereka mendapatkan tempat yang luas dan nyaman sesuai keinginan .sebagian lagi bersantai menikmati indahnya bunga dan buah buahan yang mengagumkan ,mereka juga dibuat kagum oleh bebatuan dan suara burung ditempat itu . Dan ketika teringat bahwa kapal akan segera berangkat ,mereka bergegas menuju kapal ,namun mereka hanya mendapatkan tempat duduk yang sempit . sebagian lain lagi memilih bebatuan indah dan bunga –bunga cantik ,kemudian membawa semua yang dapat dibawa . namun ketika mereka sampai dikapal ,mereka tidak mendapatkan tempat duduk . merekapun memikul barang bawaan diatas punggung mereka ,kemudian merasa menyesal karena telah mengambil dan membawanya. akhirnya bunga-bunga itu layu dan membusuk hingga berbau yang semakin membuat mereka tersiksa .sebagian yang lainya lagi terus menyusuri pulau itu tanpa tujuan ,mereka lupa pada kapal mereka ,dan mereka semakin jauh berkelana .sesekali mereka mencium bunga-bunga sesekali mereka makan buah-buahan dan terkadang mereka menikmati kicauan merdu burung-burung dan aliran sungai ditempat itu , Namun demikian ,mereka juga takut bila ada binatang buas keluar dari sarangnya , dedurian yang menusuk kaki mereka , atau ranting yang melukai tubuh dan menyobek pakaian mereka . dan kelompok yang terakhir ini ada yang masih mendapati kapal ,tapi mereka tidak mendapatkan tempat dan akhirnya mereka mati dipesisir pulau .Dan ada juga yang lengah lantas mati dimangsa binatang buas .Ada pula yang tersesat lalu panik hingga kematian menghampirinya .

Demikianlah perumpamaan pecinta dunia dengan kesibukan serta bagian mereka yang disegerakan ,kelalaian mereka pada tujuan ,juga akibat perbuatan mereka . manusia adalah pengembara yang sedang berjalan membawa amalnya menuju Rabnya .namunia harus ingat bahwa Dunia ini fana dan akan sirna . ia ibarat pohon tempat berteduh sedang manusia adalah musafir . bila seorang musafir melihat sebatang pohon rindang dimusim panas lalu beristirahat dibawah pohon itu , maka setelah merasa cukup ia segera meninggalkanya . Dan Adalah tidak baik jika dia membangun sebuah rumah dibawah pohon itu . dalam artian Dia tidak menjadikan pohon itu sebagai tempat tinggal ,namun sekadar tempat berteduh ,setelah itu dia meneruskan perjalananya .

Sebagaimana Sabda Nabi Sholallohu'alaihi Wassalam riwayat at Tirmidzi ,
Bahwa “Apa urusanku dengan dunia ? Di dunia ini , aku hanya seperti musafir yang berteduh dibawah pohon ,lalu aku beristirahat dan meninggalkanya “

Itulah pembaca , Rupanya yang dapat kita ulas mengenai Hakikat cinta dunia untuk kesempatan kali ini semoga bermanfaat . Wallahu’alam . wasalam .,

Label:

Nilai Dunia Akhirat

Asalamu’alaikum Warohmatullahi wabarokatu ,
Pembaca Yang budiman ,
Segala puji bagi Allah Robb semesta , sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabatnya, istri-istrinya dan orang-orang yang senantiasa setia mengikuti jalannya hingga hari akhir nanti ,

Pembaca , Alhamdulillah saat ini kita kembali dapat berjumpa dalam Rubrik jendela Akhirat , Yang mana pada kesempatan sebelumnya kita telah menyelesaikan pembahasan mengenai hakikat dari kehidupan dunia dan akhirat , Adapun di edisi kali ini , kita akan mengulas tentang Nilai Dari keduanya yakni Nilai Dunia dan Akhirat .

Dalam Qur’an Surat al An’am ayat ke 32 Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman ,

               
Yang artinya “ Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa . Maka Tidakkah kamu memahaminya?”.

Kemudian di Qur’an Surat al A’la mulai dari ayat ke 16 sampai ayat ke 17

        

Yang artinya , “Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal “.

Nah Pembaca , Allah telah Menjadikan segala sesuatu lengkap dengan perhiasan dan tujuannya . diantaranya Tumbuhan , Ya , tumbuhan memiliki perhiasan yaitu dedaunan dan bunga , sedangkan biji dan buahnya adalah tujuanya ,kemudian Pakaian dengan warna dan model yang berbeda untuk berhias , sedangkan tujuanya adalah untuk menutup aurat .

Maka Demikian juga halnya dengan dunia , ia dan segala isinya adalah perhiasan , Sedangkan tujuanya adalah iman dan amal sholeh . dalam artian bahwa Dunia seisinya adalah perhiasan , sedangkan tujuanya adalah akhirat . orang yang lupa pada maksud dan tujuannya ,maka dia akan bergantung kepada perhiasan saja , sebagaimana Firman NYa di Qur’an Surat al Kahfi Ayat 7 Sampai Ayat ke 8 ,

Yang artinya , “Sesungguhnya kami Telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
Dan Sesungguhnya kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus “.

Oleh sebab itulah , Para Nabi , Rasul dan Pengikut mereka sibuk dengan tujuan , yakni beribadah dan mengajak kepada Allah yang maha esa tiada sekutu baginya . Adapun pecinta dunia ia disibukan dengan perhiasan , hiburan dan permainan , mereka lalai dari tujuan . Padahal Allah Subhanahu Wa ta'ala memerintahkan kita untuk mengambil dunia sekadar sebagai kebutuhan , dan beramal untuk akhirat sesuai dengan kemampuan . bila terjadi pertentangan antara perhiasan dan tujuan ,maka kita harus mendahuukan apa yang dicintai Allah , yakni beribadah taat kepadaNya dan kepada RasulNYa ,serta berjuang dijalanNya dan menyebarkan AgamaNya .

Jadi pada intinya pembaca Dunia ini adalah tempat menyempurnakan segala hal yang dicintai Allah ,yakni iman dan amal sholeh .dan Allah telah menciptakan manusia melalui beberapa fase ,masa ,tempat ,dan keadaan ,lalu berakhir dengan keabadian di jannahkah atau di neraka .

Adapun Mengenai Fase-fase itu berikut kita akan sedikit menyinggungnya ,
Pertama , fase alam rahim .
Pembaca , sembilan bulan merupakan masa berdiam kita dalam kandungan .

Kedua , alam dunia . masa hidup didunia lebih panjang dari masa di kandungan .

Ketiga ,alam barzakh yaitu alam kubur yang merupakan tempat persinggahan pertama diakhirat . Manusia akan tinggal di barzakh hingga seluruh mahluk meninggal dunia ,lalu terjadi hari kiamat . Bagi seorang mukmin alam barzakh adalah taman jannah ,sedang bagi orang kafir ia adalah lubang neraka . di lubang ini pembalasan akan di mulai , selanjutnya seorang hamba akan berpindah menuju dunia keabadian jannah atau neraka .

Ke empat ,negri akhirat . yaitu tempat tinggal dan kenikmatan mutlak bagi kaum beriman ,dan tempat siksaan nan pedih bagi orang-orang kafir .

Dan pembaca , Terkait dengan tema pembahasan kita kali ini , Sebenarnya Allah telah menjelaskan nilai dunia di banding akhirat dan Nilai akhirat di banding dunia baik dalam ayat –ayat al Qur’an maupun Hadist Nabi Nya Sholallohu'alaihi Wassalam .

Adapun rincianya sebagai berikut
Nilai dunia bila dibandingkan dengan benda . Nabi Sholallohu'alaihi Wassalam menjelaskanya dengan Sabda beliau ,

Bahwa “ Tempat cemeti di jannah adalah lebih bagus dari pada dunia seisinya .

Kemudian Nilai dunia bila dibandingkan dengan uang . Nabi Sholallohu'alaihi Wassalam pun telah menjelaskan akan hal tersebut dalam hadist yang disampaikan oleh jabir , bahwasanya Rasulullah menjumpai seekor bangkai anak kambing lagi cacat telinganya lalu beliau mengangkat dengan memegang kedua telinga bangkai itu . lantas beliau bersabda ,

Siapakah diantara kalian yang ingin membeli bangkai ini seharga satu dirham ?kemudian para sahabat pun menjawab , “kami sama sekali tidak menginginkanya ,apa yang bisa kami lakukan dengan bangkai itu ?lantas Rasulullah Sholallohu'alaihi Wassalam kembali bertanya ,”Apa kalian mau bila bangkai ini menjadi milik kalian ? “ para sahabat kembali menjawab ,”Demi Allah ,seandainya bangkai ini hidupun kami tidak berminat , sebab ia cacat apalagi sudah menjadi bangkai .”Kemudian Rasulullah Sholallohu'alaihi Wassalam Menimpali ,
“Demi Allah ,sungguh dunia itu lebih hina dimata Allah daripada bangkai ini dimata kalian
(HR Muslim)

Selanjutnya Nabi Sholallohu'alaihi Wassalam bersabda , tentang Nilai dunia bila dibandingkan dengan timbangan ,

Bahwa “Seandainya dunia ini lebih berat disisi Allah dari pada sayap seekor nyamuk , niscaya Allah Tidak akan memberi minum setetes air dunia kepada orang kafir . (HR at-Tirmidzi )

Nilai dunia bila dibandingkan dengan Takaran .maka Nabi Sholallohu'alaihi Wassalam pun telah Menjelaskan dalam Sabda beliau ,

“Demi Allah ,tidaklah dunia ini di akhirat kecuali salah seorang diantara kalian memasukan jari yang ini –seraya menunjukan dengan jari telunjuknya dilautan ,maka hendaklah dia melihat seberapakah air yang menempel di jarinya itu . ( HR Muslim )

Maka dari itu , Segala sesuatu yang dikaruniakan oleh Allah kepada mahluk ,baik emas ,perak ,burung ,binatang ,harta benda ,wanita ,anak harta benda ,makanan ,dan minuman ,kemudian kebun-kebun serta istana bahkan seluruh benda –benda dunia ,semuanya adalah perhiasan dunia yang hanya bisa dinikmati dalam waktu yang singkat ,penuh dengan hal yang menyakitkan ,bercampur dengan hal-hal kotor . manusia hanya bisa menjadikanya perhiasan sejenak ,untuk kebanggaan dan pamer . kemudian setelah itu semuanya akan segera sirna ,dan berakhir dengan kerugian dan penyesalan . Allah ta’ala berfirman , dalam Qur’an surat al Qoshosh ayat ke 60 ,

Yang artinya , Dan apa saja yang diberikan kepada kamu , Maka itu adalah ke- nikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?

Sedang Kenikmatan abadi ,kehidupan yang sejahtera ,istana dan kebahagiaan yang ada disisi Allah jauh lebih baik dan lebih kekal baik kualitas maupun kuantitasnya .

Sehingga timbul pertanyaan Apakah manusia bisa menggunakan akalnya untuk membandingkan , negeri manakah yang layak untuk diutamakan ? negeri manakah yang lebih utama untuk di prioritaskan ?

Akal yang sehat dan hati yang bersih , tentu akan lebih mengutamakan akhirat dari pada dunia . sebaliknya tidak seorang pun yang lebih mengutamakan dunia kecuali orang yang kurang akalnya . sebagaimana Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman dalam Qur’an surat al Qoshosh ayat 61 ,

Yang artinya Maka apakah orang yang kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi Kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?.

Bahkan Seorang mukmin akan berdaya upaya untuk akhiratnya , beramal untuk menggapai janji Rabnya berupa pahala yang baik , yaitu jannah dengan segala kenikmatanya dan pertemuan dengan Nya . dan ketahuilah bahwa janji itu adalah janji dari yang Maha Mulia lagi Maha benar janji Nya kepada Hamba yang melaksanakan apa yang diridhoi Nya dan menjauhi murkaNya .

Dan akhirnya pembaca , adalah merupakan sikap orang-orang yang utama, mulia lagi berakal , ketika mengetahui bahwa Allah telah menghinakan dunia , mereka pun enggan untuk tenggelam dalam kesenangannya. Apalagi mereka mengetahui bahwa Nabi mereka Shallallahu ‘alaihi wa sallam hidup di dunia penuh kezuhudan dan memperingatkan para shahabatnya dari fitnah dunia. Mereka pun mengambil dunia sekedarnya dan mengeluarkannya di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebanyak-banyaknya. Mereka ambil sekedar yang mencukupi dan mereka tinggalkan yang melalaikan . Wallahu’alam .,

Label:

Hakikat Dunia Akhirat 2

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatu ,

Pembaca yang budiman , Apa yang terjadi ketika manusia lari atau menjauhi konsep dan syariat Allah , lalu mengambil jalan lain yang berseberangan dengan jalan Nya ?.
Nah pembaca , itulah kiranya pertanyaan yang tersisa dari pertemuan kita dirubrik jendela akhirat sebelumnya dan sebagaimana yang telah dijanjikan ,maka jawaban atas pertanyaan tersebut akan kita bahas di perjumpaan kali ini .

Baik Pembaca , lansung saja , ketika manusia itu lari atau menjauhi konsep dan syariat Allah lalu mengambil jalan lain yang berseberangan dengan jalanNya ,maka akan terjadilah yang namanya kehancuran dan kerusakan pada kedua jalan tersebut . terjadi pula kekacauan antara amal dunia dengan amal akhirat ,antara ibadah ruhiyah dengan materi dan antara kesuksesan dunia ini dengan kesuksesan diakhirat .
Sebagaimana telah disinggung oleh Allah Ta’ala dalam penggalan akhir firmanya di Qur’an surat al Baqoroh ayat ke 85 yang artinya ,
…….Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat .

Jadi jelas pemisahan semacam itu adalah penyebab terjadinya kerugian ,kekecewaan serta rasa sakit pada kedua sisi kehidupan tersebut yakni sisi kehidupan didunia saat ini dan kehidupan di akhirat kelak .

Orang yang memilih dunia dan meninggalkan akhirat ,hidupnya akan berada dalam kegelisahan ,kebingungan dan kekecewaan . dikarenakan hatinya kosong dari ketenangan dan pancaran iman . Ketika manusia lebih memilih untuk membuang agama ,mereka akan tetap berada dalam kegelisahan tersebut , meski cara ini mereka anggap sebagai jalur tunggal untuk mencapai proses produksi ,hasil dan kesuksesan hidup mereka didunia ini , Mereka adalah orang –orang yang sibuk memenuhi saku mereka dengan harta namun mereka bertarung dengan kelaparan fitrah dari akidah yang berfungsi sebagai nutrisi jiwa ,sebuah rasa lapar yang hanya bisa diobati dengan iman kepada Allah .

Jikapun mereka berpegang pada keimanan ,mereka tetap tidak bisa menghilangkan kegoncangan ,kebingunganya dan sakit hati ,karena pada saat yang sama mereka berusaha mencari penghidupan dengan cara yang menyelisihi aturan Allah . maka setelah itu terjadilah pergumulan antara akidah ,budi pekerti ,dan perilaku keagamaan dengan hukum –hukum dan aturan yang bertentangan dengan konsep Allah ,hingga lahirlah sikap frustasi dan keletihan jiwa .


Dan kenyataan hidup manusia saat ini ternyata telah menunjukan adanya kekecewaan tersebut . ditambah lagi dengan maker musuh islam yang memberikan gambaran bahwa agama adalah milik Allah sedang kehidupan dunia adalah milik manusia ,sehingga manusia berhak melakukan apa saja yang mereka inginkan .sehingga sikaf tersebut menimbulkan akibat buruk yakni kecewa dan gelisah lagi bingung dan kekosongan jiwa ,karena hati mereka tidak dapat menggapai petunjuk menuju aturan Allah yang sempurna ,yang merupakan konsep yang tidak memilah-milah antara dunia dan akhirat ,dan tidak memunculkan pertentangan antara kesejahteraan hidupdi dunia dengan kesejahteraan hidup diakhirat ,namun menyelaraskan keduanya .

Kita tidak boleh tertipu oleh berbagai fenomena yang tampak dan bersifat sementara .semisal ketika kita menyaksikan umat yang tidak beriman dan bertakwa serta tidak menjalankan konsep dan hukum Allah seakan hidup dalam kemakmuran ,produktif,dan sangat sejahtera ,maka ketahuilah bahwa sejatinya semua itu hanya bersifat sementara.

Adapun akibat buruk dari pemisahan antara urusan dunia dan akhirat saat ini sebenarnya telah bermunculan dalam bentuk yang berbeda –beda ,distribusi kebutuhan materi yang buruk atau tidak adanya pemerataan ,menjadikan masyarakat dirundung kekecewaan ,kemudian iri dan juga ketakutan . itu adalah suatu musibah meski dilain pihak ada kesejahteraan semu . disisi yang lain muncul pula kemorosotan moral dan kejiwaan ,kegelisahan dan juga penyakit –penyakit yang membutuhkan tenaga Ahli ,penyakit yang menurunkan tingkat kecerdasan dan kekuatan yang pada akhirnya merusak tingkat produksi dan hasilnya .

Musibah itu juga muncul dalam bentuk ketakutan manusia dari hancurnya alam yang setiap saat bisa saja terjadi .tanda –tanda itu sudah mulai muncul yakni ketakutan yang menekan jiwa manusia yang menyebabkan mereka menderita berbagai penyakit saraf .

Padahal Kematian tidak menyebar melalui penyakit yang menghilangkan rasa dan gerak ,meledaknya otak,atau bunuh diri sebagaimana menyebar dikalangan umat yang terhalang atau menghalangi diri mereka dari merasakan nikmatnya iman . yang pada akhirnya pemisahan tersebut menyebabkan agama dan dunia berada diujung kehancuran bagi umat dan bangsa .

Kemudian pembaca , Mengambil konsep dari Allah dalam urusan akhirat disatu sisi atau ibadah akan tetapi menjalankan konsep atau rancangan manusia dalam mengelola urusan dunia atau masyarakat bisa mengakibatkan terjadinya benturan yang berujung kepada kekacauan ,kebinasaan ,dan kegoncangan jiwa .

Agama Allah tegak diatas iman ,takwa dan aturan Nya dalam menjalani hidup ,serta menjalankanya dengan berkarya dan berproduksi untuk bangkit melalui kekholifahan dimuka bumi .

Bila semua unsur itu tergabung menjadi satu maka syarat yang diminta Allah untuk umat ini telah terwujud .sehigga didunia mereka akan mendapat makanan dari arah atas dan dari bawah mereka ,kesalahan –kesalahan mereka akan terhapus , sedangkan diakhirat mereka akan memasuki jannah yang penuh kenikmatan , sebagaimana Firman Allah Ta’ala di Qur’an Surat Al’arof ayat ke 96 yang artinya ,
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya “.

iman ,takwa dan realisasi konsep rabbani dalam kehidupan yang nyata adalah Pondasi kuat kehidupan ,termasuk juga dalam hal produk ,karya dan adanya kemudahan menjaga keseimbangan hidup . terlebih lagi ,berhubungan dengan Allah mengandung satu kenikmatan yang akan membawa kebahagiaan dalam hidup .

Allah maha kaya maka iman kemudian takwa dan ibadah berhubungan dengaNya ,menjalankan syariatNya dan seluruh buah yang dihasilkanya akan kembali kepada manusia dan kehidupanya sebagaimana firman Allah ta’ala di Qur’an surat Al an kabut ayat 6 ,
yang artinya ,
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Dan Pembaca , bila konsep islami dibangun diatas pondasi dan dasar-dasar yang disebutkan tadi bukan berarti Allah mendapat keuntungan dari keimanan ,ketakwaan lalu ibadah hamba kepadaNya serta terwujudnya konsep ilahi dalam hidup tidak juga Allah membutuhkan semua itu , akan tetapi ,hal itu semata-mata karena Allah Maha Penyayang ,dia Maha Mengetahui bahwa kebaikan dan kebahagiaan umat manusia tidak akan tercipta tanpa konsep ilahi ,baik itu kebahagiaan didunia maupun diakhirat .
Dalam Hadist Qudsi Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman:
Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim.
Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah.

Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan.

Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian.

Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni.

Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku.

Wahai hambaku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun.

Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin di antara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka di antara kalian, niscaya hal itu mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga.

Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir semuanya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan.

Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikaan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah ada yang dicela kecuali dirinya. (Riwayat Muslim).

Demikianlah pembaca , Syarat yang Allah tentukan sudah jelas ,jalan untuk bisa sampai kepadaNya sudah diketahui ,dan pemenuhan syarat itu pun mudah ,andai saja manusia mau berfikir . Wallahu’alam . dan sampai berjumpa di edisi berikutnya . Wasallam .,

Label:

Hakikat Dunia Akhirat

Pembaca yang budiman , iman dan Takwa Adalah dua hal penting lagi berkaitan satu sama lainya, yang mampu menjamin urusan dunia dan akhirat berjalan dengan baik . demikian inti pembahasan kita di kesempatan sebelumnya dalam memahami Hakikat kehidupan dunia dan Akhirat , dengan latar belakang banyaknya orang yang memiliki pemikiran bahwa jalan menuju dunia dan akhirat itu berbeda . benarkah pemikiran tersebut , dan apakah masih bisa dirubah ?

Nah pembaca ,
Pemikiran semacam itu ternyata jelas sangat keliru ,dan dikesempatan kali inilah kita akan membahasnya .

Pembaca , Permusuhan antara dunia dan akhirat ,atau pemisahan antara jalan dunia dan jalan akhirat bukanlah satu kenyataan yang tidak bisa diubah artinya pemikiran tersebut masih bisa dirubah ,karena sejatinya ia merupakan hal baru yang tumbuh dari sebuah penyimpangan yang juga baru .

Adapun hukum sebenarnya yang dikehendaki oleh kehidupan islami yang dianjurkan Syariat adalah adanya perpaduan antara jalan dunia dan akhirat .jalan menuju kebaikan akhirat adalah jalan yang sama dengan jalan menuju kebaikan dunia, Sebagaimana Firman Allah Ta’ala Dalam Qur’an Surat An Nahl ayat ke 97 ,
yang artinya ,

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” .

Agar apa ? Agar hasil kemudian perkembangan dan melimpahnya usaha dimuka bumi menjadi sarana yang bisa menghantarkan manusia untuk mendapatkan pahala akhirat , ia bisa mengantarkan manusia untuk mencapai kemakmuran hidup didunia .

Dan Pembaca , Iman lalu Takwa ditambah satu lagi amal sholeh Sudah seharusnya menjadi faktor kemakmuran bumi ini , juga sebagai sarana mencapai ridho dan pahala akhirat . dan semua itu baru bisa tercipta manakala tiga hal tersebut diwujudkan dalam kehidupan nyata .

Iman dan takwa adalah hal yang menjadikan seluruh amalan yang diperintahkan Allah menjadi ibadah serta tugas kekholifahan manusia di muka bumi sesuai dengan syariat Allah .

Ya Kekholifahan , kekholifahan adalah produsen sekaligus hasilnya ,kekholifahan itulah yang bisa menjamin segala pekerjaan bisa berjalan sesuai perintah Allah dalam upaya memperbaiki dunia dan akhirat .

Dengan iman dan takwa maka manusia yang tidak memanfaatkan mata air kemudian tidak memberdayakan potensi alam yang telah ditundukan oleh Allah Ta’ala , dirinya terhitung sebagai orang yang bermaksiat kepada Allah ,dan melalaikan tugas yang merupakan tujuan asasi penciptaanya di muka bumi ini serta mengabaikan sebab kebaikanya di dunia . Yang demikian itu sama dengan orang yang meninggalkan kewajiban dan rukun islam , dia tergolong sebagai orang yang mendurhakai Rabnya . berpaling dari perintah –perintahNya yang merupakan sebab kebahagiaannya diakhirat.

Mereka diantaranya adalah orang yang meninggalkan pekerjaaan dan upaya mencari mata pencaharian yang sekaligus tergolong pula kedalam orang yang menyia-nyiakan rezeki Allah Ta’ala , Sampai ada diantara mereka yang keras hatinya, rela meski hanya mendapat sesuap nasi dari tangan orang lain ,serta mampu berdiri menghinakan diri dipintu-pintu mereka meminta minta , Waliyaudzubillah . Padahal sejatinya mereka telah meninggalkan pintu yang telah dibukakan oleh Allah untuk mencari kehidupan dunia dan akhirat .Atau sebaliknya disibukan dengan urusan mencari penghidupan hingga menjauh dari perintah dan ketaatan kepada Allah , dan pada akhirnya menjadi orang yang merugi di akhirat .

Padahal jauh sebelumnya Allah Ta’ala telah mengingatkan Atau memerintahkan agar mau melaksanakan segala hal yang menjadi faktor keberhasilan dunia dan akhirat ,sebagaimana terdapat di Qur’an Surat Al jumu’ah ayat 9 sampai ayat ke 10 ,
Yang artinya ,
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Dan Pembaca , Islam . Ya , Islam , islam adalah titik temu yang menggabungkan amal duniawi dan ukhrowi hingga berada dalam keselarasan dan keharmonisan . dan manusia yang berpegang pada konsep islam tidak akan kehilangan dunia untuk mendapatkan akhiratnya , sebaliknya tidak akan kehilangan akhirat untuk mendapatkan dunianya , Sebagaimana Firman Allah Ta’ala dalam Qur’an Surat Annisa ayat ke 134
Yang artinya ,
“Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.

Islam menuntut tiap individu untuk mengerahkan kekuatan jasmani dan akalnya untuk bekerja dan mencapai hasil ,semata-mata untuk mencari ridho Allah . dengan demikian ,dia tidak akan menganiaya ,menipu ,berlaku curang ataupun berkhianat .dia juga tidak akan makan dari hasil yang haram ,tidak akan makan harta orang dengan cara yang batil serta tidak akan mencuri dan bersifat culas , sembari mengakui bahwa segala sesuatu adalah milik Allah , dan menunaikan hak orang fakir yang ada pada hartanya sesuai batasan yang diwajibkan Allah Subhanahu Wa ta'ala .

Islam akan mencatat amalan seseorang yang sesuai dengan syariat Allah sebagai ibadah yang akan diganjar dengan keberkahan didunia dan jannah diakhirat .

Konsep islam menghubungkan hamba dan Rabnya dengan tali yang lebih kuat melalui syariat yang Allah Wajibkan kepada hambanya .Orang yang selalu memperbaharui hubunganya dengan Allah akan menjadi kuat .dalam sehari semalam ia akan sholat lima waktu . disetiap waktu ia akan memperbanyak dzikir .dalam setahun sekali ia akan melaksanakan puasa ramadhan . dalam seumur hidup ia akan melaksanakan ibadah haji ke Baitullah . dan dalam satu musim atau setiap tahun diapun mengeluarkan zakat .

Maka dari sinilah kita memahami nilai sebuah kewajiban yang bersifat ibadah dalam islam .bahwa kewajiban – kewajiban tersebut adalah pembaruan janji kita kepada Allah ,yaitu bahwa manusia bersedia mengikat diri dan berpegang teguh pada Syariat Nya secara menyeluruh . ibadah juga merupakan pendekatan diri kepada Allah , sekaligus untuk memperbarui semangat melaksanakan semua kewajiban yang bersumber dari konsep islam yang mengatur seluruh sisi kehidupan .

Selain itu Ibadah memperbarui kesadaran akan adanya pertolongan Allah dalam melaksanakan kewajiban yang dikehendaki oleh konsep lengkap dan menyeluruh tersebut ,juga untuk melemahkan nafsu syahwat , dan pembengkangan serta penyimpangan manusia saat berhenti dijalan ini .

Syiar-syiar peribadahan , baik yang berupa Sholat , dzikir ,puasa haji atau yang lainnya, bukanlah sesuatu yang terpisah dari urusan produktivitas hasil dan distribusinya .akan tetapi iman ,takwa dan syiar-syi’ar itu adalah separuh konsep islam untuk bisa melaksanakan setengahnya lagi yaitu dunia agar sejalan dengan syariat-Nya .
Islam Sekali lagi tidak menjadikan akhirat sebagai ganti dunia , tidak pula sebaliknya . akan tetapi islam menempatkan keduanya dalam satu jalur dan dengan satu usaha . Namun keduanya tidak akan bisa diraih secara bersamaan ,kecuali bila manusia mengikuti aturan Allah .

Islam juga tidak menjadikan iman ,ibadah ,kebaikan ,dan takwa sebagai ganti dari produksi ,hasil,dan perbaikan dalam kehidupan yang bersifat materi . islam juga bukan konsep yang hanya menyediakan dan menjelaskan jalan menuju firdaus sementara mereka diperbolehkan menentukan sendiri jalan menuju jannah dunia .

Jadi Proses produksi ,kesholihan, hasil ,perkembangan an perbaikan kenyataan hidup manusia yang dijalankan sesuai perintah Allah dan petunjuk syariat-Nya merupakan tugas dan kewajiban kekholifahan manusia dimuka bumi ini .

Adapun iman dan ibadah juga kesholihan dan takwa adalah rambu –rambu , motivator dan batasan dalam mewujudkan aturan Allah agar sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya . semua itu merupakan langkah menuju jannah dunia dan firdaus akhirat secara bersamaan . sebagaimana tadi telah dikatakan bahwa jalur menuju jannah dunia juga merupakan jalur menuju jannah akhirat . Agama dan kehidupan yang bersifat materi tidak akan bertentangan . Allah pun memerintahkan untuk menapaki keduanya sebagai ibadah ,agar digunakan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Nya . Ringkasnya islam mencakup dan mengatur seluruh sisi kehidupan manusia sebagaimana Firman Nya di Qur’an surat al An ‘am ayat 162 sampai ayat ke 163,
Yang artinya ,
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)."

Namun , ketika manusia lari atau menjauhi konsep dan syariat Allah , lalu mengambil jalan lain yang berseberangan dengan jalanNya , apa yang akan terjadi ? pembaca , Insya Allah Jawabanya akan kita bahas di pertemuan berikutnya , wallahu’alam ,demikian pembahasan kita dikesempatan kali ini mudah-mudahan bermanfaat , wasalam .,

Label:

Doa Mohon Tidak Ditimpa Keburukan

Pembaca , Terkadang sering kita temui ucapan-ucapan yang sangat akrab ditelinga kita baik dari ibu-ibu, remaja putri, maupun masyarakat umum lainnya , yang ketika melihat pemandangan di depan mata mereka seorang yang mungkin kurang sempurna fisiknya . maka dengan otomatis mereka akan mengatakan, ih…amit-amit!! atau amit-amit jabang bayi!! Bila memang ada diantara mereka yang hamil segera sang ibu tersebut mengelus perutnya…dan mengatakan hal yang sama.
agar bebas atau terhindar dari hal yang dialami oleh orang yang kurang sempurna fisiknya tadi .Tapi, apakah benar…. ucapan amit amit dan yang sejenisnya merupakan jurus yang ampuh?? Yang bisa menghindari hal-hal demikian .

Nah pembaca , Jawabannya adalah , Sebagaimana telah kita ketahui , sesungguhnya seorang muslim dan muslimah itu harus mengimani bahwa setiap apa yang ditetapkan untuknya maka tidak akan meleset dan apa yang ditetapkan untuk orang lain tidak akan menimpanya . Allah menguji kita dengan sakit dan penyakit sebagaimana Dia menguji kita dengan kesehatan dan keselamatan agar Dia mengetahui dan Dialah yang paling mengetahui siapa diantara kita yang akan sabar menghadapi qadha-Nya (ketetapan) dan tidak meratapi takdir-Nya. Maka dari itu tentu saja ucapan amit-amit jabang bayi dan yang sejenisnya tidak berguna sama sekali . lalu apa yang harus kita ucapkan ? Sang Pemilik alam ini telah mengajarkan kepada Nabinya agar berlindung dari musibah atau hal-hal buruk yang tidak disukai manusia .

Sahabat yang mulia Abu Hurairah meriwayatkan kepada kita bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa melihat orang yang mendapat cobaan kemudian dia berkata:Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari cobaan yang menimpamu dan telah memberiku keutamaan atas banyak makhluk-Nya dengan keutamaan yang banyak, maka dia tidak tertimpa cobaan tersebut”.

(Hadits Hasan riwayat Tirmidzi )

Dan dalam lafazh lain dari hadits Ibnu Umar dan dia mengangkatnya kepada Nabi berkata:

“Barangsiapa melihat orang yang tertimpa cobaan kemudian dia berkata:

“Alhamdulillahil ladzi ‘aafani mimmab talaa bihi” “Wa fadhalani ‘alaa katsirin mimman khalaqa tafdhiilan “

Yang artinya “ Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari cobaan yang menimpamu dan telah memberiku keutamaan yajng banyak “ , kecuali dia dibebaskan dari cobaan tersebut apapun bentuknya selama dia hidup”

(Hadits hasan, riwayat Tirmidzi )

Lebih lanjut
Abu Ja’far bin Ali rahimahullah menerangkan hadist tersebut dengan berkata: “Apabila dia melihat orang yang tertimpa ujiann, maka dia berta’awudz (istiadzah) , lalu mengucapkan do’a tersebut dalam dirinya , tanpa didengar orang yang tertimpa ujian tersebut .


Semoga setelah membaca keterangan tadi kita tidak akan lagi ikut-ikutan latah seperti kebanyakan masyarakat kita dan bersegera mengamalkan do’a Tersebut agar Allah melindungi kita dari hal-hal yang tidak kita sukai . Aamin .

Baik Pembaca , sebelum berpisah mari kita simak kembali bunyi doa tadi ,

“Alhamdulillahil ladzi ‘aafani mimmab talaa bihi” “Wa fadhalani ‘alaa katsirin mimman khalaqa tafdhiilan “

“Alhamdulillahil ladzi ‘aafani mimmab talaa bihi” “Wa fadhalani ‘alaa katsirin mimman khalaqa tafdhiilan “

Yang artinya “ Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari cobaan yang menimpamu dan telah memberiku keutamaan yajng banyak “ .


. Wallahu ‘alam bishshawwab . Wasalam .,

Label:

Doa Mohon kesembuhan Diri

Pembaca yang budiman , Hidup ini tidak lepas dari yang namanya cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa pula pada perkara yang menyenangkannya. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (QS. al-Anbiyaa’: 35).

Sahabat Ibnu ‘Abbas -yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir al-Qur’an- menafsirkan ayat tersebut bahwa maksudnya adalah “Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan.”

Maka dari penafsiran ayat tersebut , kita tahu bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Namun di balik cobaan itu , pasti terdapat berbagai rahasia atau hikmah yang tidak dapat di jangkau oleh akal manusia.

Nah pembaca , dalam rubrik bimbingan dzikir dan doa kali ini , berikut adalah DO’A MOHON KESEMBUHAN yang juga merupakan bagian dari RUQYAH syar’iyah yang bisa kita amalkan ketika diri kita mengalami rasa sakit !
Hal pertama yang kita lakukan adalah berniat mohon kesembuhan kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala dengan ikhlas dan yakin.
Kemudian Baca qur’an surat Al Fatihah : ……..
Lalu , Letakkan tangan kanan pada tempat yang sakit dan bacalah DO’A sebagai berikut :
Bismillaahhir rahmaanir rahiim. …sebanyak 3x ,dan
A’uudzu bi’izzatillaahi wa qudratihii min syarri maa ajidu wa uhaadziru. …sebanyak 7x
Yang artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. … 3x
Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-NYA, dari penyakit yang saya rasakan dan cemaskan. …7x
Amin - Ya Rabbal Alamin !

Baik pembaca , sekali lagi kita ulangi langkah beserta doanya !
Hal pertama yang kita lakukan adalah berniat mohon kesembuhan kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala dengan ikhlas dan yakin.
Kemudian Baca qur’an surat Al Fatihah : ……..
Lalu , Letakkan tangan kanan pada tempat yang sakit dan bacalah DO’A sebagai berikut :
Bismillaahhir rahmaanir rahiim. …sebanyak 3x ,dan
A’uudzu bi’izzatillaahi wa qudratihii min syarri maa ajidu wa uhaadziru. …sebanyak 7x
Yang artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. … 3x
Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-NYA, dari penyakit yang saya rasakan dan cemaskan. …7x
Amin - Ya Rabbal Alamin !


Akhirnya pembaca , Ketika sakit dihiasi dengan mengingatNya, tentu kita akan lebih jauh bisa menerima keadaan sakit kita dengan ikhlas, karena dengan sakit, menandakan bahwa Alloh sangat sayang dengan kita, agar kita tak berlarut dalam kelamnya dosa, agar hati yang penuh dengan bintik noda dapat kembali bersih, bukankah Alloh itu Maha Pengasih juga Maha Penyayang, Maha Pemurah juga Maha Mengabulkan setiap do’a hambaNya…! Wallahu’alam . wasalam .,

Label:

Doa Menyembelih Hewan Qurban

Pembaca yang budiman , Menyembelih kurban adalah amalan yang sering dilakukan kaum muslimin di Iedhul Adha . Dan disunnahkan bagi orang yang menyembelih untuk melakukannya di mushalla atau Tanah lapang yang digunakan untuk sholat Ied, sebagaimana yang disebutkan di dalam sebuah hadits shahih “Dari Nafi’ dari Ibnu Ubar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam, bahwasanya beliau melakukan dzabh dan nahr , dzabh adalah menyembelih sapi dan kambing , adapun nahr adalah menyembelih unta , di musholla . (HR Bukhari, an Nasa’i,Ibnu Majah dan Abu Dawud).

Mengenai hal tersebut Imam Asy Syaukani berkata ,bahwa hikmah dilakukannya penyembelihan di mushalla atau lapangan tempat sholat Ied, adalah supaya orang-orang fakir dapat melihatnya sehingga mereka dapat mengambil daging sembelihan tersebut.

Nah pembaca , itulah tempat yang disunahkan bagi seorang yang berkurban untuk menyembeih hewan yang di qurbankanya .
Kemudian pembaca , terkait dengan rubrik kita kali ini maka pembahasan kita akan beralih pada Doa disaat menyembelih hewan Qurban itu sendiri .

Yang dalam hal ini , Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam telah mengucapkan beberapa doa ketika menyembelih hewan tersebut , sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat yang shahih diantaranya hadits yang diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam telah memerintahkan untuk didatangkan kepadanya seekor kibas atau domba yang hitam, Maka didatangkanlah kibas tersebut agar beliau menyembelihnya. Lalu beliau berkata kepada Aisyah : “Ya Aisyah, bawalah kemari sebuah pisau.” Maka Aisyahpun melakukannya. Kemudian Rasulullah mengambil pisau tersebut dan mengambil kibas serta menggulingkannya lalu beliau sembelih dengan mengucapkan :

باِسْمِ اللهِ ، اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
“Bismillah, Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati muhammadin.”

Baik kita ulang sekali lagi ,

“Bismillah, Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati muhammadin.”


yang artinya , Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (kurban) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta dari ummat Muhammad.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud).

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam berkurban dengan dua kibas yang berwarna putih campur hitam dan bertanduk, kemudian Anas mengatakan : “Aku melihatnya menyembelih keduanya dengan tangannya, dan aku melihat beliau meletakkan kakinya di atas kedua pipi kibas sambil mengucapkan ,

basmalah yakni Bismillah, dan bertakbir yakni Allahu akbar,”

Artinya : Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar . (Hadist Riwayat Muslim).

Demikianlah pembaca , kurang lebihnya ada dua riwayat yang mengabarkan perihal bacaan atau doa ketika hendak menyembelih hewan Qurban , diantaranya ,
Terdapat dalam hadist riwayat ahmad ,
“Bismillah, Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati muhammadin.”

Baik Kita ulangi ,

“Bismillah, Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati muhammadin.”


Dan doa yang lebih singkat dari itu ,
“Bismillah, wallahu akbar”.

Mudah mudahan bermanfaat , Wallahu’alam , wasalam .

Label:

Minggu, 01 November 2009

Doa Berlindung dari Azab Kubur

Pembaca Yang budiman ,
Alhamdulillah saat ini kita kembali dapat berjumpa dalam rubrik bimbingan dzikir dan doa .
adapun doa kita kali ini adalah ,
Doa mohon perlindungan dari adzab atau siksa kubur .
Pembaca , Sungguh banyak perkara yang tidak dapat disaksikan oleh mata kasar di dalam alam dunia ini tetapi kita yakini akan wujudnya . Dan bukan saja tentang kewujudannya lebih dari itu atau apa yang dirasakan oleh ruhani juga dapat dirasakan oleh jasmani. Di antara contoh perkara tersebut ialah :

Beberapa orang yang tidur nyenyak di atas satu hamparan. Di antara mereka ada yang bermimpi indah. Ketika bangun jasadnya turut merasakan nikmat yang dirasakan oleh rohnya ketika dalam mimpi. Demikian sebaliknya , orang yang bermimpi buruk dan mengerikan. Bukan saja rohnya tersiksa tetapi badan juga terasa tersiksa. Mereka yang tidur berhamparan , masing-masing tidak mengetahui apa yang dirasakan oleh rekannya. Jika perkara seperti ini tidak dapat kita ingkari hakikat kewujudannya maka demikianlah dengan alam barzakh , bahkan kejadian di alam barzakh akan lebih hebat lagi.

Maka Berdasarkan contoh tersebut nyatalah bahwa azab dan nikmat kubur bukanlah suatu yang mustahil terjadi. Bagi mereka yang mempunyai keimanan yang mantap , ilmu pengetahuan agama yang mencukupi , yakin akan kodrat atau kuasa Allah yang tiada tandingannya pasti yakin akan adanya siksa dan nikmat kubur .

Nah Pembaca , itulah Alasan pentingnya kita mengimani akan adanya adzab kubur sebagai bagian dari Aqidah kita ,
Lebih dari itu Para ulama kitapun banyak yang menyebutkan tangga-tangga kehidupan Akhirat adalah berawal saat orang memasuki alam kubur. Ketika ruh seseorang di cabut dari jasadnya dan jenazahnya di masukkan ke dalam liang lahat, ketika itulah ia telah memasuki tahap pertama alam kehidupan akhirat.Dan,ketika itupulalah di mulai pemberian balasan amal kebaikan dan pemberian hukuman atas dosa dan maksiat yang di lakukan sewaktu hidup.

Dan adalah Rasul Sholallohu'alaihi Wassalam teladan kita , telah mengajarkan sebuah doa kepada para sahabatnya agar mereka dan juga kepada kita umatnya saat ini agar terlindung dari 4 perkara yang diantaranya siksa kubur ,
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu ia berkata: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Bila kalian membaca tasyahud terakhir maka hendaknya berlindung kepada Allah ta’aala dari empat perkara,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ
عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ
شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Artinya ,
"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari (1) adzab jahannam dan (2) azab kubur dan (3) fitnah kehidupan serta kematian dan dari (4) jahatnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal" (HR Muslim 923)

Baik kita ulangi

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ
عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ
شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ



Demikianlah Doa kita kali ini sebuah Doa yang dicontohkan oleh Rasulullah Sholallohu'alaihi Wassalam dan hendaknya dibaca dalam sholat, setelah kita selesai membaca tahiyat akhir sebelum salam . waalhu’alam .Wasalam .,

Label:

al Miski

Pembaca , Semoga kisah pemuda berikut ini bisa menjadi bahan renungan kita bersama .
Kisah seorang pemuda yang shalih yang meninggalkan kemaksiatan karena takutnya kepada Allah
padahal telah datang kepadanya waktu dan kesempatan . Sehingga Allah pun tidak menyia-nyiakan pengorbanannya dan menggantikannya dengan yang lebih baik dan lebih mulia . Inilah dia kisahnya.

Pembaca yang budiman , Ada seorang pemuda yang pekerjaannya menjual kain . Setiap hari dia memikul kain-kain dagangannya dan berkeliling dari rumah ke rumah . Pemuda ini memiliki wajah yang sangat tampan dan bertubuh tegap sehingga setiap orang yang melihatnya pasti menyukainya.

Pada suatu hari ketika ia sedang menawarkan barang dagangannya , tiba-tiba ada seorang wanita yang melihatnya . Begitu melihat pemuda tersebut wanita itupun terpesona dan dia mempersilahkan pemuda tersebut masuk kedalam rumahnya . lalu Timbullah rasa cinta yang begitu besar dalam hati wanita tersebut. kemudian si wanita itu berkata:”Aku memang memanggilmu tidak untuk membeli daganganmu, tetapi aku memanggilmu karena kecintaanku kepadamu . dan dirumah ini sekarang sedang kosong”.

Selanjutnya wanita tersebut membujuk dan merayunya agar mau berbuat ‘’sesuatu” dengan dirinya. Pemuda itu menolak, bahkan dia mengingatkan si wanita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menakut-nakutinya dengan adzab yang pedih disisi-Nya. Tetapi sayang nasihat itu tidak membuatnya takut bahkan semakin bertambah hasratnya pada pemuda tersebut.

Akhirnya, karena si pemuda itu tidak mau melakukan yang haram, maka wanita itu mengancamnya dengan berkata:”Bila engkau tidak mau menuruti perintahku, aku akan berteriak kepada semua orang dan akan aku katakan kepada mereka, bahwa engkau telah masuk kedalam rumahku dan ingin merenggut kesucianku . Dan mereka akan mempercayaiku karena engkau telah berada dalam rumahku, dan sama sekali tidak mencurigaiku” Setelah sipemuda itu melihat betapa si wanita itu terlalu memaksanya untuk mengikuti keinginannya berbuat dosa akhirnya dia berkata:”Baiklah, tapi apakah engkau mengizinkanku untuk kekamar mandi agar bisa membersihkan diri dulu?” Betapa gembiranya wanita itu mendengar jawaban tersebut , dia mengira bahwa keinginannya sebentar lagi akan terpenuhi . Dengan penuh semangat dia menjawab:Bagaimana tidak, wahai kekasihku,
ini adalah sebuah ide yang bagus”

kemudian masuklah si pemuda ke kamar mandi , sementara tubuhnya gemetar karena
takut dirinya akan terjerumus dalam kubangan maksiat . Sebab, wanita itu adalah perangkap setan dan tidak ada seorang laki-laki yang menyendiri bersama seorang wanita kecuali setan akan menjadi pihak ketiga.”Ya, Allah apa yang harus kuperbuat? berilah aku petunjuk-Mu, Wahai Zat yang dapat memberi petunjuk bagi orang-orang yang sedang kebingungan”. Tiba-tiba timbullah ide dalam benaknya.”Aku tahu benar, bahwa termasuk salah satu kelompok yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan saat itu kecuali naungan-Nya
adalah seorang laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh wanita yang mempunyai kedudukan tinggi dan berwajah cantik”.

Kemudian dia berkata”Aku takut kepada Allah”Dan aku yakin bahwa orang yang meninggalkan sesuatu karena takut kepada-Nya pasti akan mendapat ganti yang lebih baik…dan seringkali satu keinginan syahwat itu akan melahirkan penyesalan seumur hidup…Apa yang akan aku dapatkan dari perbuatan maksiat ini selain Allah akan mengangkat cahaya dan nikmatnya iman dari hatiku…tidak…tidak……aku tidak akan mengerjakan perbuatan yang haram…tapi apa yang harus aku lakukan?apakah aku harus melemparkan diri dari jendela ini?tidak bisa,jendela ini tertutup rapat sekali, kalau begitu aku akan mengolesi tubuhku dengan kotoran yang ada di WC ini, dengan harapan bila nanti dia melihatku dalam keadaan begini dia akan jijik dan membiarkan aku
pergi”.Ternyata memang benar, ia mengerjakan ide tersebut,dia mulai mengolesi tubuhnya dengan kotoran -kotoran itu.Memang menjijikan, sambil menangis dia berkata”YA, Rabbi, perasaan takutku kepada-Mu itulah yang mendorongku melakukan hal ini.Karena itu karunikanlah kepadaku kebaikan sebagai gantinya.”Kemudian ia keluar, tatkala wanita itu melihat pemuda tersebut dalam keadaan demikian, si wanita itu berteriak:”Keluar kau, hai orang gila!”Dia pun cepat-cepat keluar
sambil membawa barang dagangannya .sementara orang-orang dijalan tertawa melihatnya.Setibanya dirumah ia bernafas lega.Lalu menanggalkan pakaiannya,mandi dengan sebersih-bersihnya.

kemudian apa yang terjadi??Adakah Allah akan membiarkan hamba-Nya begitu saja?Ternyata setelah ia selesai dari mandi Allah memberikan karunia yang besar untuk dirinya.Allah memberikan untuknya aroma yang harum semerbak yang tercium dari tubuhnya.Semua orang dapat mencium aroma tersebut dari jarak beberapa meter.Sampai akhirnya ia mendapat julukan ”AL-MISKI”(yang harum seperti kesturi).

Subhanallah , Allah telah mengganti bau kotoran yang dapat hilang dengan
sekejap dengan aroma kesturi yang tercium sepenjang masa . Ketika ia meninggal dan dikuburkan, mereka tulis diatas kuburannya”inilah kuburan Al-Miski” .

Demikianlah Pembaca yang dirahmati Allah kisah kita kali ini ,…segala sesuatu yang kita tinggalkan, pasti ada ganjarannya . Begitupula larangan yang datang dari Allah , bila kitau tinggalkan akan ada ganjaran sebagai penggantinya” Allah akan memberikan ganti yang besar untuk sebuah pengorbanan yang kecil . Allahu akbar!!!
Manakah orang yang mau meninggalkan maksiat dan taat kepada Allah sehingga mereka berhak mendapatkan ganti yang besar untuk pengorbanan kecil yang mereka berikan:? tidakkah mereka mau menyambut seruan Allah, seruan Rasulullah dan seruan fitrah yang suci??? Wallahu’alam .Wasalam .,

Label:

Hakikat Hidup Mulia

Pembaca yang Budiman , belum lama ini Gempa dahsyat menggoncang Sumatera-Barat . hanya Dalam sekejap korban banyak yang berjatuhan, ribuan rumahpun hancur dan mengalami rusak berat, sanak keluarga terpisah, semua yang telah dikumpulkan sekian tahun dalam hitungan detik tidak lagi tersisa, dan orang-orang yang dicintai tewas dalam seketika. Betapa malapetaka itu telah meluluhlantakkan semua yang ada dalam hitungan detik.

Demikianlah Pembaca , Sungguh dunia ini hanya sesaat, tak ada yang kekal padanya, dan kematian datang begitu cepat, lebih cepat dari dugaan manusia.

Namun, seberapa banyakkah kita menyadari akan hal tersebut? Seberapa banyakkah kita mau me-muhasabahi diri atas musibah yang terjadi? Masihkah kita hanyut dalam kesenangan yang tak bertepi, dalam kubangan hawa nafsu dan bisikan setan, dalam lingkaran dosa dan maksiat?
Tidakkah kita menyadari akan datangnya hari kiamat, hari yang begitu dahsyat, yang Allah Subhanahu Wa ta'ala sendiri telah menggambarkan dalam banyak ayat di al-Aqur`an sebagai hari yang sangat menakutkan.

Dan kini, semua telah musnah, yang jika kecintaan pada dunia begitu terhujam kuat dalam hati seseorang ,maka orang tersebut akan stress dan mengalami trauma berat tatkala menghadapi berbagai musibah yang menimpa nya.

Sebab dalam kondisi yang sedemikian porak porandanya , Apa lagi yang bisa dibanggakan, rumah mewah yang telah dibangun sekian tahun, kini telah roboh, anak-anak yang menawan hati, telah mati dihimpit reruntuhan, suami dan istri yang selama ini menjadi tempat mamadu kasih dan berbagi, kini telah pergi untuk selamanya, sanak saudara, karib kerabat, dan semuanya tak lagi ada, semua sudah musnah. Begitulah hakekat dunia, tidak ada yang kekal padanya.

Oleh Karena itu, Sekali lagi , alangkah sedih dan dalamnya duka yang melanda jiwa mereka yaitu orang-orang yang lebih cinta pada dunia ini daripada akhirat, adapun orang-orang yang lebih besar kecintaan mereka pada akhirat dan kecintaan pada Allah Ta’ala, mereka akan tetap tegar, iman mereka malah akan semakin kokoh dan semua itu tidak mengurangi keyakinan mereka pada Allah Aza wa jalla.

Bila kita bandingkan, tentu gempa yang mengguncang Sumatera Barat dan sekitarnya belumlah seberapa jika dibandingkan dengan kedahsyatan hari kiamat.
Ya hari kiamat yang telah Allah Kabarkan melalui FirmaNya di Qur’an Surat Az-Zalzalah ayat 1 sampai 8 yang artinya "Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandungnya). Dan manusia bertanya, "Apa yang terjadi pada bumi ini?". Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) padanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya. Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.

Tidak hanya itu Allah Subhanahu Wa ta'ala juga pernah menyebutkan tentang gambaran kondisi hebat yang serupa yang akan dihadapi oleh manusia tatkala hari kiamat datang, diantaranya dalam surat al-Qari`ah ayat 1 sampai 11 yang berbunyi ,
"Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apa hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Maka adapun orang yang berat timbangan kebaikannya. Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). Dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikannya. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas."

Seperti itulah hari kiamat, dan tidak ada satupun yang tahu kapan datangnya, sampai Rasulullah Sholallohu'alaihi Wassalam sendiri pun tidak mengetahuinya, maka Allah Subhanahu Wa ta'ala menjelaskan tentang hal tersebut mealui firmaNya di Qur’an Surat Al-Mulk ayat ke 26 , bahwa, "Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."

Ya , Begitulah Pembaca , Hari kiamat dan kematian, siapa yang bisa mengetahui kapan datangnya? Tak satupun di jagat raya ini yang mengetahui bila saat kiamat dan kematian itu tiba. Yang pasti, jagat raya ini akan musnah dan setiap yang berjiwa akan merasakan mati, hanya Allah Subhanahu Wa ta'ala Sajalah yang maha hidup dan maha kekal.

Dan , Setiap orang punya kondisi yang beragam ketika menghadapi sakaratul maut. Ada yang begitu mudahnya melafazkan kalimat syahadat diiringi senyum mengembang di wajahnya. Ada pula yang begitu sulit untuk melafazkan kalimat tersebut. Sebagian ada yang meninggal tatkala shalat, berpuasa, sebagian lain juga ada yang meninggal ketika berjudi, berzina, meminum khamar, dstnya.

Selain itu tempat kematian pun beragam, ada yang meninggal di jalanan ditabrak mobil, di atas kasur, di medan jihad, sedang berhura-hura, dalam kemaksiatan atau dalam ketaatan.
Sungguh beruntung orang yang meninggalkan dunia, sedang ia beribadah dan dalam ketaatan pada Allah Subhanahu Wa ta'ala , dan alangkah merugi lagi sengsaranya kelak, ia yang meninggal dalam kemaksiatan, dimana suatu saat nanti ia akan bertemu dengan Allah Subhanahu Wa ta'ala dalam keadaan Allah murka padanya. Waliyaudzubillah .

Nah Pembaca , Saat ini Dunia sudah semakin tua, memang ia tampak secara kasat mata makin kesini makin indah, makin menarik pandangan mata dan hati kita ,akan tapi pada hakekatnya, masa kehancurannya pun kian dekat.

Hal itu telah diisyaratkan oleh Rasulullah Sholallohu'alaihi Wassalam jauh-jauh hari sebelumnya,
Dari Abdullah bin Hiwalah Radiyallahu’anhu berkata bahwa Rasulullah Sholallohu'alaihi Wassalam . meletakkan tangannya di atas kepalaku lalu beliau bersabda, "Wahai Ibnu Hiwalah, Apabila engkau melihat khilafah kenabian telah sampai ke tanah Syam maka telah dekatlah terjadinya gempa-gempa, masa-masa kesusahan dan kegundahan, serta perkara-perkara besar, dan hari kiamat pada saat itu lebih dekat kepada manusia dari tanganku terhadap kepalamu. (Hadits Shahih, Riwayat Ahmad, Abu Daud, dan Hakim)

Kemudian Dari Salamah bin Nufail As-Sukuni berkata, Rasulullah Sholallohu'alaihi Wassalam bersabda, "Sesungguhnya aku tidak akan lama lagi tinggal bersama kalian, dan kalian juga tidak akan lama lagi tinggal setelah ku, kelak kalian akan datang menemuiku dalam keadaan saling berselisih, sebagian kalian membinasakan sebagian yang lain, menjelang tibanya hari kiamat akan terjadi kematian yang banyak dan setelah itu adalah tahun-tahun penuh gempa." (Hadist Riwayat , Ahmad, Ibnu Hibban, dll)

Maka dengan adanya keterangan tersebut sudah Seharusnya orang-orang tidak lagi menyibukkan pikiran, hati, perbuatan mereka untuk mencari dan membangun dunia semata yang setiap saat bisa hancur seketika, dan lupa pada akhirat. Tapi merubah cara pandang hidup, bahwa dunia ini hanyalah sesaat, sangat sebentar. Ia adalah sebuah persinggahan menuju kehidupan abadi di akhirat nanti, ia merupakan ladang amal untuk bekal di akhirat kelak . Dan setelah itu seorang hamba harus berjuang serta berkorban dengan semua yang dimilikinya supaya menghasilkan dan menguatkan iman ,memperbaiki dan mempariasikan amal . bila kekuatan iman dan baiknya amal terkumpul dalam diri seseorang ,maka itulah kehidupan mulia yang dianjurkan para Rasul ,sebuah kehidupan yang dengan rahmat Allah akan mengantarkan kepada kemuliaan di jannah .

Sebab Apa yang telah dikumpulkan sekian tahun dari harta, istri yang cantik yang dimiliki, anak-anak yang menawan, harta yang berlimpah ruah, rumah-rumah megah seperti istana, dan yang lain sebagainya, tidak lagi berguna tatkala kematian datang, tatkala goncangan hebat mengguncang dan melenyapkan semua yang ada. Yang hanya bermanfaat saat kematian adalah iman dan amal soleh yang dikerjakan selama hidup di dunia.
Ketika hati lebih cinta pada bapak-ibu, anak-anak, saudara-saudara, istri, keluarga, harta kekayaan, perniagaaan, rumah-rumah dan berbagai kenikmatan dunia lainnya yang mencerminkan kemuliaan semu , daripada cinta pada Allah, Rasul dan berjuang di jalan-Nya, maka tunggulah saatnya Allah memberikan keputusan-Nya. Semua itu hanya sebentar, hanya Allah Subhanahu Wa ta'ala yang maha kekal, dan kehidupan di akhirat adalah lebih baik dan kehidupan yang sebenarnya.

Ketika kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya begitu terhujam dan teguh dalam hati, hilanglah segala kesedihan dan ketakutan, tumbuh dan bermekaranlah benih-benih tawakal, hati akan selalu dalam keadaan ridho akan ketentuan-Nya, sabar menghadapi musibah, qana`ah dengan pemberian-Nya, dan selalu siap sedia menghadapi segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Tidak bersedih pada apa yang telah berlalu, dan tidak merasa takut dengan apa yang akan terjadi.

Semuanya dan sepenuhnya telah diserahkan pada Allah, Rab yang maha kuasa, maha berkehendak atas segala sesuatu, Rab yang maha pengasih dan penyayang pada hamba-hamba-Nya. Rab yang maha tahu, maha adil dan maha bijaksana. Tidak ada satupun di jagat raya ini yang sanggup menghalangi kehendak-Nya, Ia maha berkehandak dan maha perkasa.

Akhirnya Pembaca , Bergantungnya hati kepada Allah adalah cahaya ,hidayah,dan kebahagiaan ,Dan Bergantungnya hati kepada selainya adalah kegelapan,kesesatan,dan kerusakan . Dan Barang siapa yang mencintai Dunia hingga menjadi ambisi terbesarnya maka bersiaplah untuk menangung segala bencana . Wallahu ‘alam , Wasalam .,

Label:

Bersegera Taubat atau menyesal

Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala , Jatuh ke dalam kubangan maksiat dan berbuat kesalahan adalah wajar bagi manusia. Sebab begitulah, sudah merupakan tabiat bahwasanya manusia itu tempatnya lupa dan kesalahan. Tapi, tentu saja hal tersebut bukanlah alasan untuk terus-menerus terjatuh dalam lumpur kemaksiatan dan dosa, karena sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang berusaha untuk bertaubat dan membersihkan segala dosanya tersebut.
Dan Allah telah memerintahkan hal tersebut sebagaimana firman-Nya yang terdapat di Qur’an Surat al Hadid ayat ke 21 yang artinya ,

“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.”

Adapun mengenai makna taubat . pembaca , Mungkin kita telah memahaminya ,namun tak ada salahnya sebagai pengingat , Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya.

Dan Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan serta dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari ampunan Allah, betapa pun dosa yang telah diperbuat manusia. Bahkan Nabi Muhammad telah membenarkan hal tersebut dalam sebuah sabdanya yang berbunyi: "Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan atau dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut)."

Benar , Di antara kita pernah berbuat kesalahan terhadap diri sendiri sebagaimana terhadap keluarga dan kerabat bahkan terhadap Allah. Dengan segala rahmatnya, Allah memberikan jalan kembali kepada ketaatan, ampunan dan rahmat-Nya dengan sifat-sifat-Nya yang Maha Penyayang dan Maha Penerima Taubat. Seperti diterangkan dalam surat Al Baqarah tepatnya diakhir ayat yang ke 160 yang artinya "Dan Akulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Nah Pembaca , Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapan Rabnya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Rabnya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firmanya yang terdapat dalam penggalan Qur’an surat Al-Baqarah diakhir ayat yang ke 222 ,yang artinya "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."

Taubat dalam Islam tidak mengenal perantara, bahkan pintunya selalu terbuka luas tanpa penghalang dan batas. Allah selalu menbentangkan tangan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya. Seperti terungkap dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu musa Al-Asy`ari: "SesungguhnyaAllah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat."

Merugilah orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampai batas. Padahal, pintu taubat selalu terbuka dan sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya karena sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang.

Tepatlah kiranya firman Allah dalam surat Ali Imran ayat: 133 sampai ayat ke135, "Bersegaralah kepada ampunan dari Rabmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."

Dan Pembaca , Taubat yang tingkatannya paling tinggi di hadapan Allah Ta’ala adalah "Taubat Nasuha", yaitu taubat yang murni. Sebagaimana dijelaskan dalam surat At-Tahrim diayat ke 8, artinya "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bresamanya, sedang cahaya mereka memancar di depan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan 'Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kamidan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu'".

Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi di masa medatang. Apabila dosa atau kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya adalah dengan meminta maaf kepadanya.
Maka tiada kesimpulan yang paling tepat dari uraian tadi ,selain sudah selayaknya bagi kita untuk bersegera menuju ampunan Allah

Apalagi di bulan Ramadhan ini, alangkah ruginya bila kita tidak tergerak untuk mengetuk pintu taubat tersebut. Sebab, dengan kehadiran Ramadhan, kesempatan untuk bertaubat dan mendapatkan ampunan sangat besar. Sungguh celaka orang yang memasuki Ramadhan, tapi ia enggan bertaubat dan beramal shalih yang akan menjadi sebab terampuni dosanya.

Abu Hurairah berkata, "Rasulullah naik ke atas mimbar seraya bersabda, ‘Amiin…amiin…amiin’. Beliau ditanya, ‘Wahai Rasulullah, engkau tidak pernah melakukan seperti ini’. Beliau menjawab, ‘Jibril berkata kepadaku, ‘Semoga kecelakaan bagi seorang hamba yang didatangi oleh bulan Ramadhan, namun tidak diberi ampunan’, maka saya pun berkata, ‘Amiin’.” (Riwayat Ibnu Khuzaimah, Ahmad, dan al Baihaqi. Di-shahih-kan oleh al Albani dalam Shahih al Adab al Mufrad (646))

Lantas, apa yang mesti kita perbuat untuk memperoleh ampunan tersebut? Seseorang yang mau diampuni dosanya, harus menutupi dosa tersebut dengan amal shalih di bulan suci ini, seperti membaca al-Quran, tarawih, bersedekah, dan amalan-amalan sunnah lainnya. Dengan melakukan berbagai amal shalih tersebut, mudahan-mudahan dosa kita terampuni.

dalam Riwayat Shahih-nya al Bukhari dan Muslim Nabi Shalallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena beriman dan
mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang lalu" .

Dan al Hafizh Ibnu Rajab al Hanbali berkata, "Jika bulan Ramadhan telah sempurna, maka sungguh puasa, dan shalat malam telah lengkap bagi orang beriman. Sehingga terjadilah baginya pengampunan dosanya yang lampau dengan sempurnanya dua sebab tersebut, yaitu puasa dan shalat malamnya".

Untuk itu, marilah kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperbanyak doa dan mohon ampunan kepada Allah. Semoga air mata penyesalan itu, akan menyelamatkan kita dari siksa neraka. Aamin …Wallahu’alam . Wasallam .,

Label: