Bunayatii Shofiyyah

Sabtu, 05 Desember 2009

MENJAWAB TUDUHAN BATIL TERHADAP DAKWAH SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDIL WAHHAB

MENJAWAB TUDUHAN BATIL TERHADAP DAKWAH SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDIL WAHHAB

Oleh
Abul Harits as-Salafy



KEDUSTAAN HIZBUT TAHRIR ATAS SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB

Sudah menjadi adat dan kebiasaan firqoh-firqoh sesat untuk memusuhi dan memfitnah kepada pembela dakwah yang haq, yang menyeru manusia kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah dan Sunnah rasul-Nya. Abdul Qodim Zallum rahimahullahu, salah satu tokoh Hizbut Tahrir dengan bangga mengatakan dalam bukunya yang berjudul Kaifa Hudimat Khilafah (dalam versi Indonesianya berjudul Konspirasi Barat meruntuhkan Khilafah Islamiyah, hal. 5), sebagai berikut : “Inggris berupaya menyerang negara Islam dari dalam melalui agennya, Abdul Aziz bin Muhammad bin Saud. Gerakan Wahhabi diorganisasikan untuk mendirikan suatu kelompok masyarakat di dalam negara Islam yang dipimpin oleh Muhammad bin Saud dan dilanjutkan oleh anaknya, Abdul Aziz. Inggris memberi mereka bantuan dana dan senjata.”.....

Pada halaman selanjutnya dia mengatakan : “Telah diketahui dengan pasti bahwa gerakan Wahhabi ini di provokasi dan didukung oleh Inggris, menginggat keluarga Saud adalah agen Inggris. Inggris memanfaatkan madzhab Wahhabi, yang merupakan salah satu madzhab Islam dan pendirinya merupakan salah seorang mujtahid.”

Subhanallah ini adalah sebuah kedustaan dan fitnah, serta kezholiman terhadap dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab qoddasallahu ruuhahu yang mana hal ini tidak akan dilakukan kecuali oleh orang-orang yang benci terhadap Islam, benci terhadap Firqotun Najiyah, dan benci akan tersebarnya dakwah salafiyyah yang sesuai dengan Al-Qur'an dan as-Sunnah. Ingatlah akan firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Isra’ ayat 36.

æóáÇó ÊóÞúÝõ ãóÇ áóíúÓó áóßó Èöåö Úöáúãñ Åöäøó ÇáÓøóãúÚó æóÇáúÈóÕóÑó æóÇáúÝõÄóÇÏó ßõáøõ ÃõæáóÆößó ßóÇäó Úóäúåõ ãóÓúÆõæáÇð

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya.” [Al-Isra : 36]

Dan yang paling mengherankan lagi, orang-orang Hizbut Tahrir menolak khabar ahad / hadis ahad dalam masalah aqidah, walaupun hadis itu shohih dari Rasulullah karena hal itu tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka, dan ketika dalam masalah/perkara yang sesuai dengan hawa nafsu mereka (Seperti kedustaan mereka atas Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab), dengan penuh keyakinan dan kebanggaan mereka menerima khabar ahad walaupun itu berasal dari seorang orentalis, sekaligus agen Inggris yang bernama Mr. Hamver yang juga seorang pendusta. Untuk lebih jelasnya mengenai siapa Hamver, marilah kita ikuti penjelasan Syaikh Malik Bin Husain dalam majalah Al-Asholah edisi ke 31 tertanggal 15 Muharram 1422 H, beliau berkata :

“Saya telah meneliti kitab yang beracun dengan judul Mudzakkarat Hamver dan nama Hamver ini tidak asing lagi. Pertama kali aku membacanya di Majalah Manarul Huda, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Maktabah al-‘Alaami yang staf redaksinya dari Jam’iyyah Al-Masyaari’ al-Khairiyyah Al-Islamiyyah pada edisi 28, Ramadhan 1415 H/1995. Majalah ini dikeluarkan oleh Jama’ah Al-Ahbasy, sebuah Jama’ah Sufiyyah berpangkalan di Yordania dan selalu memusuhi dakwah salaf dan para ulama’nya, dan mereka mendapat bantuan dana dari orang-orang Yahudi dalam operasionalnya.

Setelah saya membaca makalah ini, jiwaku terdorong untuk membaca kitab mudzakkarat mata-mata/intel Inggris ini, hingga aku mengetahui sampai sejauh mana kebenaran yang dinisbatkan kepada Al-Imam Al-Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dalam kitab ini. Ketika selesai membaca mudzakkarat ini, telah jelas bagiku bahwa itu merupakan sebuah dusta dari asalnya, dan Hamver ini adalah seorang yang asalnya tidak ada, lalu diada-adakan. Maka dari itu saya ingin menjelaskan kepada saudara-saudara sekalian tentang hal yang telah saya dapatkan dari peneletianku terhadap mudzakkarat ini, dalam rangka membela Imam Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullah- dan juga dapat pembelaan terhadap kaum muslimin dari tikaman orang-orang ahlul bid’ah. Allah Ta’ala berfirman :

Èóáú äóÞúÐöÝõ ÈöÇáúÍóÞøö Úóáóì ÇáúÈóÇØöáö ÝóíóÏúãóÛõåõ ÝóÅöÐóÇ åõæó ÒóÇåöÞñ æóáóßõãõ Çáúæóíúáõ ãöãøóÇ ÊóÕöÝõæäó

“Sebenarnya Kami melontarkan yang haq kepada yang batil lalu yang haq itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap.” [Al-Anbiya’ : 18]

Dan dalam ayat lain Allah berfirman :

íóÇÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ Åöäú ÌóÇÁóßõãú ÝóÇÓöÞñ ÈöäóÈóÃò ÝóÊóÈóíøóäõæÇ Ãóäú ÊõÕöíÈõæÇ ÞóæúãðÇ ÈöÌóåóÇáóÉò ÝóÊõÕúÈöÍõæÇ Úóáóì ãóÇ ÝóÚóáúÊõãú äóÇÏöãöíäó

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu”

Pada ayat ini ada pelajaran ilmiyah bagi kelompok orang-orang mukmin, yang menjaga agamanya dan menjaga hubungan persaudaran antar sesama muslim, dengan mencari kejelasan (tatsabut) terhadap semua berita miring yang dilontarkan untuk memecah belah barisan kaum muslimin.

Akan senantiasa terus menerus musuh-musuh dakwah (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullah-) berusaha dengan berbagai cara untuk menghancurkan dakwah ini, yang tidak ada di dalamnya keilmiahan sedikitpun melainkan hanya kebohongan dan kedustaan, laa haula wala quwwata illa billah. Wahai para pencari kebenaran, risalah-risalah dan kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullah- telah tercetak, diantaranya adalah seperti dibawah ini :

Al-Aqidah satu jilid, Fiqih dua jilid, Mukhtasor Siroh Nabi, kumpulan fatwa-fatwa satu jilid, tafsir dan Mukhtasor Zaadul Ma’ad satu jilid, Rosail Sakhshiyaah satu jilid, Kitab Hadits lima jilid, Mulhaq dan Mushonnafat satu jilid. Jadi kesemuanya 12 jilid yang telah dikumpulkan oleh Lajnah Ilmiyah yang khusus menangani masalah ini dan berasal dari Jaami’ah (Universitas Al-Imam Muhammad bin Su’ud Al-Islamiyyah), yang dikumpulkan serta diverifikasi oleh DR. Abdul Aziz bin Zaid Ar-Ruumi, DR. Muhammad Biltaaji dan DR. Sayyid Hijab, serta di cetak di Riyadh.

Maka barangsiapa yang ingin mencari kebenaran, hendaknya ia membandingkan ucapan Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullah- dengan ucapan musuh-musuh beliau. Karena kitab-kitabnya dan risalah-risalahnya telah tercetak. Kalau ada sesuatu yang benar dari kitab-kitab dan risalah-risalah beliau kita terima, dan kalau ada sesuatu yang salah maka kita tolak, dan kita tidak fanatik kepada seseorang siapapun dia, kecuali Rasulullah yang mana beliau tidak berkata dengan hawa nafsunya melainkan wahyu yang telah diwahyukan kepadanya.

Adapun kalau kita bersandar perkataan seorang Nasrani yang kafir yang tidak dikenal, yang gemar minum minuman keras sampai mabuk, bahkan dia menyebut kalau dirinya seorang pembohong. Maka keadaan kita persis seperti apa yang digambarkan oleh syair dibawah ini :

Barangsiapa yang menjadikan seokor burung gagak sebagai dalil (hujjah)

Maka dia (burung gagak) akan membawanya melewati bangkai-bangkai anjing

Bagaimana tidak, padahal yang telah jelas dari risalah-risalah dan bantahan-bantahan Al-Imam –rahimahullah- bahwasanya, di dalamnya ada penafian (penolakan) terhadap apa-apa yang dikaitkan dengan dakwah beliau yang berupa tuduhan-tuduhan, dan kedustaan-kedustaaan yang tidak pernah beliau ucapkan, bahkan beliau mengingkarinya, dan berulang-ulang beliau mengatakan : “Hadza buhtanun azhim (ini adalah suatu kedustaan yang besar)”.

Semoga Allah merahmati Imam Adz-Dzahabi yang mengatakan : “dan Kami belum pernah menjumpai yang demikian itu dalam kitab-kitabnya”. Ketika itu Syaikh Adz-Dzahabi menceritakan beberapa perkara yang dinukil oleh sebagian mereka yang dengannya Imam Ath-Thabari menjadi tertuduh.”

Dan saya (syaikh Malik) katakan : Sesungguhnya apa-apa yang disebutkan dalam mudzakkarat Hamver adalah omong kosong belaka, dan perkataan yang tidak berlandaskan dalil sama sekali. Dan hal ini tidaklah keluar kecuali dari dua macam manusia :

[1]. Orang yang bodoh kuadrat, tolol tidak bisa membedakan antara telapak tangannya dengan sikunya.
[2]. Orang yang memperturutkan hawa nafsu, ahlul bid’ah dan musuh dakwah tauhid.

Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya daging para ulama itu beracun, barangsiapa yang mencela para ulama’ maka Allah akan mengujinya sebelum ia mati dengan kematian hatinya. Kita memohon kepada Allah perlindungan dan keselematan.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda