Bunayatii Shofiyyah

Minggu, 15 November 2009

Hakikat Dunia Akhirat

Pembaca yang budiman , iman dan Takwa Adalah dua hal penting lagi berkaitan satu sama lainya, yang mampu menjamin urusan dunia dan akhirat berjalan dengan baik . demikian inti pembahasan kita di kesempatan sebelumnya dalam memahami Hakikat kehidupan dunia dan Akhirat , dengan latar belakang banyaknya orang yang memiliki pemikiran bahwa jalan menuju dunia dan akhirat itu berbeda . benarkah pemikiran tersebut , dan apakah masih bisa dirubah ?

Nah pembaca ,
Pemikiran semacam itu ternyata jelas sangat keliru ,dan dikesempatan kali inilah kita akan membahasnya .

Pembaca , Permusuhan antara dunia dan akhirat ,atau pemisahan antara jalan dunia dan jalan akhirat bukanlah satu kenyataan yang tidak bisa diubah artinya pemikiran tersebut masih bisa dirubah ,karena sejatinya ia merupakan hal baru yang tumbuh dari sebuah penyimpangan yang juga baru .

Adapun hukum sebenarnya yang dikehendaki oleh kehidupan islami yang dianjurkan Syariat adalah adanya perpaduan antara jalan dunia dan akhirat .jalan menuju kebaikan akhirat adalah jalan yang sama dengan jalan menuju kebaikan dunia, Sebagaimana Firman Allah Ta’ala Dalam Qur’an Surat An Nahl ayat ke 97 ,
yang artinya ,

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” .

Agar apa ? Agar hasil kemudian perkembangan dan melimpahnya usaha dimuka bumi menjadi sarana yang bisa menghantarkan manusia untuk mendapatkan pahala akhirat , ia bisa mengantarkan manusia untuk mencapai kemakmuran hidup didunia .

Dan Pembaca , Iman lalu Takwa ditambah satu lagi amal sholeh Sudah seharusnya menjadi faktor kemakmuran bumi ini , juga sebagai sarana mencapai ridho dan pahala akhirat . dan semua itu baru bisa tercipta manakala tiga hal tersebut diwujudkan dalam kehidupan nyata .

Iman dan takwa adalah hal yang menjadikan seluruh amalan yang diperintahkan Allah menjadi ibadah serta tugas kekholifahan manusia di muka bumi sesuai dengan syariat Allah .

Ya Kekholifahan , kekholifahan adalah produsen sekaligus hasilnya ,kekholifahan itulah yang bisa menjamin segala pekerjaan bisa berjalan sesuai perintah Allah dalam upaya memperbaiki dunia dan akhirat .

Dengan iman dan takwa maka manusia yang tidak memanfaatkan mata air kemudian tidak memberdayakan potensi alam yang telah ditundukan oleh Allah Ta’ala , dirinya terhitung sebagai orang yang bermaksiat kepada Allah ,dan melalaikan tugas yang merupakan tujuan asasi penciptaanya di muka bumi ini serta mengabaikan sebab kebaikanya di dunia . Yang demikian itu sama dengan orang yang meninggalkan kewajiban dan rukun islam , dia tergolong sebagai orang yang mendurhakai Rabnya . berpaling dari perintah –perintahNya yang merupakan sebab kebahagiaannya diakhirat.

Mereka diantaranya adalah orang yang meninggalkan pekerjaaan dan upaya mencari mata pencaharian yang sekaligus tergolong pula kedalam orang yang menyia-nyiakan rezeki Allah Ta’ala , Sampai ada diantara mereka yang keras hatinya, rela meski hanya mendapat sesuap nasi dari tangan orang lain ,serta mampu berdiri menghinakan diri dipintu-pintu mereka meminta minta , Waliyaudzubillah . Padahal sejatinya mereka telah meninggalkan pintu yang telah dibukakan oleh Allah untuk mencari kehidupan dunia dan akhirat .Atau sebaliknya disibukan dengan urusan mencari penghidupan hingga menjauh dari perintah dan ketaatan kepada Allah , dan pada akhirnya menjadi orang yang merugi di akhirat .

Padahal jauh sebelumnya Allah Ta’ala telah mengingatkan Atau memerintahkan agar mau melaksanakan segala hal yang menjadi faktor keberhasilan dunia dan akhirat ,sebagaimana terdapat di Qur’an Surat Al jumu’ah ayat 9 sampai ayat ke 10 ,
Yang artinya ,
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Dan Pembaca , Islam . Ya , Islam , islam adalah titik temu yang menggabungkan amal duniawi dan ukhrowi hingga berada dalam keselarasan dan keharmonisan . dan manusia yang berpegang pada konsep islam tidak akan kehilangan dunia untuk mendapatkan akhiratnya , sebaliknya tidak akan kehilangan akhirat untuk mendapatkan dunianya , Sebagaimana Firman Allah Ta’ala dalam Qur’an Surat Annisa ayat ke 134
Yang artinya ,
“Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.

Islam menuntut tiap individu untuk mengerahkan kekuatan jasmani dan akalnya untuk bekerja dan mencapai hasil ,semata-mata untuk mencari ridho Allah . dengan demikian ,dia tidak akan menganiaya ,menipu ,berlaku curang ataupun berkhianat .dia juga tidak akan makan dari hasil yang haram ,tidak akan makan harta orang dengan cara yang batil serta tidak akan mencuri dan bersifat culas , sembari mengakui bahwa segala sesuatu adalah milik Allah , dan menunaikan hak orang fakir yang ada pada hartanya sesuai batasan yang diwajibkan Allah Subhanahu Wa ta'ala .

Islam akan mencatat amalan seseorang yang sesuai dengan syariat Allah sebagai ibadah yang akan diganjar dengan keberkahan didunia dan jannah diakhirat .

Konsep islam menghubungkan hamba dan Rabnya dengan tali yang lebih kuat melalui syariat yang Allah Wajibkan kepada hambanya .Orang yang selalu memperbaharui hubunganya dengan Allah akan menjadi kuat .dalam sehari semalam ia akan sholat lima waktu . disetiap waktu ia akan memperbanyak dzikir .dalam setahun sekali ia akan melaksanakan puasa ramadhan . dalam seumur hidup ia akan melaksanakan ibadah haji ke Baitullah . dan dalam satu musim atau setiap tahun diapun mengeluarkan zakat .

Maka dari sinilah kita memahami nilai sebuah kewajiban yang bersifat ibadah dalam islam .bahwa kewajiban – kewajiban tersebut adalah pembaruan janji kita kepada Allah ,yaitu bahwa manusia bersedia mengikat diri dan berpegang teguh pada Syariat Nya secara menyeluruh . ibadah juga merupakan pendekatan diri kepada Allah , sekaligus untuk memperbarui semangat melaksanakan semua kewajiban yang bersumber dari konsep islam yang mengatur seluruh sisi kehidupan .

Selain itu Ibadah memperbarui kesadaran akan adanya pertolongan Allah dalam melaksanakan kewajiban yang dikehendaki oleh konsep lengkap dan menyeluruh tersebut ,juga untuk melemahkan nafsu syahwat , dan pembengkangan serta penyimpangan manusia saat berhenti dijalan ini .

Syiar-syiar peribadahan , baik yang berupa Sholat , dzikir ,puasa haji atau yang lainnya, bukanlah sesuatu yang terpisah dari urusan produktivitas hasil dan distribusinya .akan tetapi iman ,takwa dan syiar-syi’ar itu adalah separuh konsep islam untuk bisa melaksanakan setengahnya lagi yaitu dunia agar sejalan dengan syariat-Nya .
Islam Sekali lagi tidak menjadikan akhirat sebagai ganti dunia , tidak pula sebaliknya . akan tetapi islam menempatkan keduanya dalam satu jalur dan dengan satu usaha . Namun keduanya tidak akan bisa diraih secara bersamaan ,kecuali bila manusia mengikuti aturan Allah .

Islam juga tidak menjadikan iman ,ibadah ,kebaikan ,dan takwa sebagai ganti dari produksi ,hasil,dan perbaikan dalam kehidupan yang bersifat materi . islam juga bukan konsep yang hanya menyediakan dan menjelaskan jalan menuju firdaus sementara mereka diperbolehkan menentukan sendiri jalan menuju jannah dunia .

Jadi Proses produksi ,kesholihan, hasil ,perkembangan an perbaikan kenyataan hidup manusia yang dijalankan sesuai perintah Allah dan petunjuk syariat-Nya merupakan tugas dan kewajiban kekholifahan manusia dimuka bumi ini .

Adapun iman dan ibadah juga kesholihan dan takwa adalah rambu –rambu , motivator dan batasan dalam mewujudkan aturan Allah agar sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya . semua itu merupakan langkah menuju jannah dunia dan firdaus akhirat secara bersamaan . sebagaimana tadi telah dikatakan bahwa jalur menuju jannah dunia juga merupakan jalur menuju jannah akhirat . Agama dan kehidupan yang bersifat materi tidak akan bertentangan . Allah pun memerintahkan untuk menapaki keduanya sebagai ibadah ,agar digunakan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Nya . Ringkasnya islam mencakup dan mengatur seluruh sisi kehidupan manusia sebagaimana Firman Nya di Qur’an surat al An ‘am ayat 162 sampai ayat ke 163,
Yang artinya ,
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)."

Namun , ketika manusia lari atau menjauhi konsep dan syariat Allah , lalu mengambil jalan lain yang berseberangan dengan jalanNya , apa yang akan terjadi ? pembaca , Insya Allah Jawabanya akan kita bahas di pertemuan berikutnya , wallahu’alam ,demikian pembahasan kita dikesempatan kali ini mudah-mudahan bermanfaat , wasalam .,

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda