Bunayatii Shofiyyah

Minggu, 15 November 2009

Hakikat Cinta Dunia

Pembaca yang budiman , pada kesempatan Kali ini kita akan berbicara mengenai Hakikat Dari cinta kepada Dunia .

Di dalam Qur’an Surat al Qiyamah ayat ke 20 sampai ayat ke 21 ,

       
Yang artinya , Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia,Dan meninggalkan (kehidupan) akhirat.

Nah Pembaca ,
Kecintaan pada Dunia menuntut adanya pengagungan dari orang yang mencintainya ,padahal dunia itu hina dalam pandangan Allah . Dan mengagungkan sesuatu yang dihina oleh Allah termasuk Dosa besar , karena dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan jannah bagi orang kafir .

Ya , Allah Melaknat dan membenci dunia , kecuali dunia yang diperuntukan BagiNya . Barangsiapa yang mencintai apa yang dilaknat oleh Allah maka ia benar-benar telah berhadapan dan menentang laknat dan murka Allah Subhanahu Wa ta'ala .

Kemudian Orang yang sudah terjangkiti oleh penyakit cinta dunia , ia akan menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya , bahkan ia berusaha untuk meraih dunia itu dengan amalan yang sebenarnya oleh Allah telah dijadikan sebagai sarana menuju kepadaNya dan Negeri akhirat . namun Dia membalik keadaan dan tujuan penciptaanya ,sehingga hatinya pun terbalik , jalan hidupnyapun mundur kebelakang , dan dia berjalan dalam kegelapan serta meninggalkan jalan hidayah juga cahaya, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ta’ala ,dalam Qur’an surat al Isra’ ayat ke 72 ,

           
Yang artinya , Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).


Sealain itu , Cinta dunia akan menghalangi seorang Hamba Dari Amalan yang manfaatnya akan kembali kepada dirinya kelak diakhrat , karena dia sibuk dengan apa yang dicintainya ,sehingga dia melalaikan bekal untuk akhirat .

Dalam Hal tersebut manusia bisa dikelompokan menjadi beberapa tingkatan ,
Tingkatan pertama adalah orang yang disibukan oleh dunia yang dicintainya ,sehingga melalaikan iman dan syariat Allah .
Kemudian yang kedua aadalah orang ang disibukan oleh dunia ,hingga meninggalkan kewajiban kepada Allah dan mengabaikan Hak mahluk Nya .Dia tidak melaksanakan kewajiban itu baik secara lahir maupun batin .
Dan Tingkatan yang ketiga atau yang terakhir yaitu Orang yang disibukan oleh kecintaanya dan meninggalkan sebagian besar kewajiban dan amalan sunnah .

Demikianlah , Tingkatan cinta dunia yang paling rendah adalah kecintaan yang menjadikan seseorang sibuk ,sehingga dia tidak mendapatkan kebahagiaan sejati ,justru yang dirasakan adalah kekosongan hati dari cinta kepada Allah dan lisan yang kering dari dzikrullah .


Pecinta Dunia mereka adalah manusia yang paling tersiksa ditiga negeri , yakni ,

Di dunia saat dia bersusah payah dan bersaing dengan budak dunia lainya .

Kemudian Di alam barzakh , yaitu dengan kehilangan dan penyesalan atas dunia karena kematian telah memisahkanya dari dunia yang dicintainya dan tidak mungkin lagi bisa bertemu denganya , sehingga munculah perasaan susah ,sedih,dan penyesalan dalam jiwa .

Dan Di alam kubur , yakni saat cacing dan binatang bumi menggerogoti jasadnya .

Dan Pembaca intinya adalah bahwa Barangsiapa mencintai dan mengutamakan dunia daripada akhirat , dia termasuk mahluk Allah yang merugi ,karena ia mengutamakan tempat berteduh yang akan segera sirna dari pada kenikmatan abadi ,mengutamakan negri yang akan musnah daripada negri yang kekal ,dia juga menjual kehidupan yang langgeng dan nyaman dengan kehidupan yang hanya seperti tidur dan mimpi .

Dunia adalah tempat menetap bagi orang yang tidak memiliki tempat tinggal dan harta bagi yang tidak berharta . Dunia hanya akan dikumpulkan oleh orang yang tidak mengharaf akhirat sebab dunia hanya negeri persinggahan bukan negeri tempat menetap yang abadi .

Dunia juga akan menjadikan orang yang mengagungkanya terhina . dan orang yang mengumpulkanya menjadi fakir . ia seperti racun yang dimakan oleh orang yang tidak mengetahuinya ,padahal racun itulah penyebab kematian .

Setiap kali pemburu dunia merasa bahagia denganya , maka dunia akan menampakan kehawatiran di pelupuk matanya . Dunia ibarat makanan yang membahayakan , sebab kelapangan didunia akan berujung pada kesempitan ,kenyamanan yang didapatkan melalui ujian dan cobaan ,tinggal didalamnya akan berakhir fana ,kebahagiaan dunia selalu bercampur dengan kesedihan ,kejernihanya ternoda oleh kekeruhan dan kehidupanya adalah kesulitan .Dunia sama sekali tidak memiliki nilai dan timbangan disisi Allah .

Orang yang tertipu dan menguasai dunia menyangka , bahwa dia sedang dimuliakan denganya , ia mengira bahwa Allah memuliakan dirinya dengan memberikan dunia kepadanya ,hingga dia lupa pada apa yang telah Allah perbuat Atas Nabi Muhammad Sholallohu'alaihi Wassalam saat beliau mengganjal perut beliau dengan batu , padahal beliau adalah pemimpin seluruh manusia , pernah pula tungku dapur beliau Sholallohu'alaihi Wassalam tidak menyala selama sebulan atau dua bulan . bahkan Nabi Muhammad Sholallohu'alaihi Wassalam telah Memutuskan tali Dunia dari dirinya ,menutup pintu-pintunya dan memilih sikap zuhud terhadap harta bendanya .

Dan tidaklah dunia bertahta dalam hati seorang hamba ,kecuali ia akan diuji dengan kesibukan yang sangat melelahkan dan didera kesulitan yang tidak berujung ,dipermainkan oleh kenginan yang tidak pernah habis .Dunia mengejar dan dikejar .Adapun pencari akhirat akan dicari oleh dunia hingga sempurna yang telah ditetapkan baginya didunia ,sedangkan pemburu dunia akan dituntut akhirat ,lalu kematian akan dating dan mencabut nyawanya .

Orang yang berakal adalah orang yang ridha dengan bagian yang sedikit asalkan agamanya selamat .sedangkan budak dunia rela menerima agama yang sedikit asalkan dunianya selamat .

Padahal ketika kematian sudah diambang pintu ,seseorang akan mendapati bahwa kecintaanya terhadap dunia menjadi sesuatu yang amat ia benci ia menjadi musibah dan keburukan ,sebagaimana dia mendapati makanan lezat setelah melalui proses pencernaan berakhir dilambung akhirnya menjadi tinja yang menjijikan .

Perumpamaan kesibukan pecinta dunia dengan kenikmatanya ,dan kelalaian mereka kepada kenikmatan akhirat adalah seperti kaum yang menaiki kapal , lalu sampailah mereka disebuah pulau .kemudian nahkoda kapal memberi kesempatan kepada para penumpang untuk turun dan menyelesaikan hajat mereka .tidak lupa nahkoda mengingatkan agar mereka berhati-hati dan memperingatkan bahwa kapal akan berangkat kembali . lantas para penumpangpun berpencar keseluruh penjuru pulau . hingga sebagian mereka segera menyelesaikan hajat dan bersegera kembali kekapal ,sehingga mereka mendapatkan tempat yang luas dan nyaman sesuai keinginan .sebagian lagi bersantai menikmati indahnya bunga dan buah buahan yang mengagumkan ,mereka juga dibuat kagum oleh bebatuan dan suara burung ditempat itu . Dan ketika teringat bahwa kapal akan segera berangkat ,mereka bergegas menuju kapal ,namun mereka hanya mendapatkan tempat duduk yang sempit . sebagian lain lagi memilih bebatuan indah dan bunga –bunga cantik ,kemudian membawa semua yang dapat dibawa . namun ketika mereka sampai dikapal ,mereka tidak mendapatkan tempat duduk . merekapun memikul barang bawaan diatas punggung mereka ,kemudian merasa menyesal karena telah mengambil dan membawanya. akhirnya bunga-bunga itu layu dan membusuk hingga berbau yang semakin membuat mereka tersiksa .sebagian yang lainya lagi terus menyusuri pulau itu tanpa tujuan ,mereka lupa pada kapal mereka ,dan mereka semakin jauh berkelana .sesekali mereka mencium bunga-bunga sesekali mereka makan buah-buahan dan terkadang mereka menikmati kicauan merdu burung-burung dan aliran sungai ditempat itu , Namun demikian ,mereka juga takut bila ada binatang buas keluar dari sarangnya , dedurian yang menusuk kaki mereka , atau ranting yang melukai tubuh dan menyobek pakaian mereka . dan kelompok yang terakhir ini ada yang masih mendapati kapal ,tapi mereka tidak mendapatkan tempat dan akhirnya mereka mati dipesisir pulau .Dan ada juga yang lengah lantas mati dimangsa binatang buas .Ada pula yang tersesat lalu panik hingga kematian menghampirinya .

Demikianlah perumpamaan pecinta dunia dengan kesibukan serta bagian mereka yang disegerakan ,kelalaian mereka pada tujuan ,juga akibat perbuatan mereka . manusia adalah pengembara yang sedang berjalan membawa amalnya menuju Rabnya .namunia harus ingat bahwa Dunia ini fana dan akan sirna . ia ibarat pohon tempat berteduh sedang manusia adalah musafir . bila seorang musafir melihat sebatang pohon rindang dimusim panas lalu beristirahat dibawah pohon itu , maka setelah merasa cukup ia segera meninggalkanya . Dan Adalah tidak baik jika dia membangun sebuah rumah dibawah pohon itu . dalam artian Dia tidak menjadikan pohon itu sebagai tempat tinggal ,namun sekadar tempat berteduh ,setelah itu dia meneruskan perjalananya .

Sebagaimana Sabda Nabi Sholallohu'alaihi Wassalam riwayat at Tirmidzi ,
Bahwa “Apa urusanku dengan dunia ? Di dunia ini , aku hanya seperti musafir yang berteduh dibawah pohon ,lalu aku beristirahat dan meninggalkanya “

Itulah pembaca , Rupanya yang dapat kita ulas mengenai Hakikat cinta dunia untuk kesempatan kali ini semoga bermanfaat . Wallahu’alam . wasalam .,

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda